Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Korona Melonjak, India Berlakukan Pembatasan Baru

Nur Aivanni
07/4/2021 16:27
Kasus Korona Melonjak, India Berlakukan Pembatasan Baru
Pendukung Aam Aadmi Party protes menentang ekspor vaksin virus korona di luar markas besar Partai Bharatiya Janata, New Delhi, Rabu (7/4).(AFP/Prakash Singh.)

WILAYAH asal Perdana Menteri India Narendra Modi, Gujarat, menjadi yang terbaru dalam memperketat pembatasan virus korona pada Rabu (7/4) ketika infeksi di negara itu melonjak ke rekor hampir 116.000 kasus baru dalam 24 jam.

Para ahli menyalahkan gelombang baru di negara itu kepada orang-orang yang mengabaikan pedoman dan menghadiri acara keagamaan dan politik yang besar serta pernikahan dan pertandingan kriket.

India kini telah mencatat 12,8 juta kasus, tertinggi ketiga di belakang Amerika Serikat dan Brasil, meskipun negara-negara tersebut memiliki populasi yang jauh lebih kecil. Lebih dari 166.000 orang India telah tewas.

Maharashtra, negara bagian yang paling parah terkena dampak dan rumah bagi kota besar Mumbai, telah memberlakukan jam malam dan penutupan pada akhir pekan akan dimulai pada Jumat.

New Delhi memberlakukan jam malam mulai Selasa. Pada Rabu, Gujarat di India bagian barat memperluas pembatasan setelah malam ke 20 kota dan melarang pertemuan sosial dan politik besar.

"Kami juga telah memperpanjang waktu jam malam dari jam 8 malam sampai jam 6 pagi. Ini akan berlaku hingga 30 April," kata Kepala Menteri Gujarat Vijay Rupani dalam pesan video.

 
Laporan pers mengatakan bahwa rumah sakit mulai terkena serangan, khususnya di Maharashtra. All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Delhi akan menghentikan konsultasi langsung untuk meminimalkan infeksi.

Pemerintah sejauh ini menghindari penerapan kembali penguncian nasional, setelah penutupan yang pernah dilakukan pada Maret 2020 menyebabkan kesengsaraan pada manusia dan ekonomi yang meluas.

India sejauh ini telah memberikan hampir 90 juta suntikan vaksin. Namun, para ahli mengatakan bahwa target pemerintah untuk menyuntik 300 juta orang pada Agustus berisiko terlewat. Pasalnya, banyak orang takut mendapatkan suntikan atau terlena tentang virus tersebut. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya