Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nike Buat Pernyataan Soal Uighur, Selebritas Tiongkok Murka

Nur Aivanni
25/3/2021 16:50
Nike Buat Pernyataan Soal Uighur, Selebritas Tiongkok Murka
Ilustrasi sepatu merek Nike yang ada di pertokoan wilayah California, AS.(Antara)

DUA selebritas asal Tiongkok, yakni Wang Yibo dan Tan Songyun, memutuskan kerja sama dengan perusahaan ritel raksasa, Nike. Langkah itu menyusul pernyataan dari Nike yang prihatin atas kerja paksa di Xinjiang.

Di lain sisi, perusahaan H&M menghadapi seruan boikot. Setidaknya satu juta orang Muslim Uighur, serta minoritas Muslim lainnya, telah ditahan di sejumlah kamp wilayah Xinjiang. Otoritas berwenang juga dituduh mensterilkan perempuan secara paksa dan melakukan kerja paksa.

Baca juga: AS Tuding Tiongkok Lakukan Genosida pada Muslim Uighur

Daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil kapas terbaik di dunia, yang menyediakan bahan baku untuk sejumlah produsen ternama di negara Barat. Namun, Tiongkok menyangkal tuduhan pelanggaran tersebut.

Negeri Tirai Bambu bersikeras bahwa kamp kerja paksa sebenarnya adalah program pelatihan. Adapun skema kerja itu bertujuan membasmi ekstremisme dan meningkatkan pendapatan daerh.

Diketahui, Wang Yibo dan Tan Songyun mengumumkan sikap untuk mengakhiri semua kontrak kerja sama promosi dengan Nike. Tindakan kedua selebritas itu menyusul badai kemarahan di media sosial Tiongkok. yang ditujukan kepada Nike atas pernyataan kontroversial.

Baca juga: Filipina: Ratusan Kapal Tiongkok Berkeliaran di Laut China Selatan

Beberapa jam sebelumnya, H&M menghilang dari situs belanja utama di Tiongkok, sebagai pembalasan nyata atas keputusan perusahaan yang menghentikan impor kapas dari Xinjiang. Sementara itu, media pemerintah menyampaikan seruan untuk memboikot gerai H&M.

Nike dan H&M sama-sama membuat pernyataan resmi terkait Uighur pada tahun lalu. Namun, kritik tersebut baru mencapai puncaknya pada pekan ini. Setelah negara Barat ingin memberikan sanksi kepada pejabat penting dari Xinjiang. atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.(AFP/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya