Media Asing Soroti Keunggulan Hitung Cepat Prabowo-Gibran

Cahya Mulyana
15/2/2024 17:39
Media Asing Soroti Keunggulan Hitung Cepat Prabowo-Gibran
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran(AFP)

MEDIA Prancis, AFP, menyori Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah mengklaim kemenangan pemilihan presiden berdasarkan hitung cepat, Rabu (14/2). Negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini pun tidak akan melaksanakan pemungutan suara untuk putaran kedua dalam perebutan kursi presidennya.

"Mantan jenderal tersebut mengumumkan kemenangannya pada Rabu malam setelah penghitungan awal dari lembaga survei yang disetujui pemerintah (KPU), yang sebelumnya terbukti dapat diandalkan. Ia akan memenangkan jabatan tinggi dengan suara mayoritas dalam upayanya yang ketiga kali," papar laporan AFP, Kamis (15/2).

Pria berusia 72 tahun itu kemungkinan akan menjadi presiden dengan perolehan 55,97% dengan 39% suara telah dihitung. Angka itu lebih dari dua kali lipat pesaing terdekatnya.

Baca juga : Presiden Jokowi sudah Bertemu dan Beri Selamat Prabowo Subianto

“Kemenangan ini harus menjadi kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia ,” kata Prabowo di hadapan massa yang bergembira di ibu kota, Jakarta, pada Rabu (14/2) malam.

Ia mengatakan akan membentuk pemerintahan yang terdiri dari putra-putri terbaik Indonesia. Para pendukungnya menari di luar kediamannya di Jakarta setelah jajak pendapat awal menunjukkan dia menang.

Penghitungan cepat yang dilakukan oleh kelompok pemungutan suara yang disetujui pemerintah juga telah digunakan untuk mengklaim kemenangan dalam pemilu sebelumnya. Prabowo kalah dalam dua pemilu presiden sebelumnya dari pemimpin populer Jokowi.

Baca juga : Prabowo-Gibran Unggul di Hitung Cepat, Jokowi: Kita Tunggu Hasil Resmi KPU

AFP menilai Prabowo akan berada di puncak karir untuk menggantikan mantan saingannya itu. "Menurut para pengamat, (Jokowi) telah secara tidak adil mendukung kampanye menteri pertahanannya itu," ungkap laporan AFP tersebut.

Lawannya dalam memperebutkan kursi presiden, Anies Baswedan, yang difavoritkan untuk melawan Prabowo jika terjadi pemilihan putaran kedua, mengatakan bahwa dia akan menghormati hasil pemilu hanya jika sudah final.

“Kita harus menghormati keputusan rakyat,” katanya di markas kampanyenya setelah saingannya itu yang mengklaim kemenangan.

Baca juga : Cak Imin: Jangan belum Apa-apa sudah Klaim Kemenangan dan Sujud Syukur

Kandidat lain, Ganjar Pranowo yang menempati posisi ketiga dalam jajak pendapat mengatakan timnya telah menemukan kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif, namun tanpa memberikan bukti.

Para analis mengatakan kemenangan Prabowo hampir pasti. “Semuanya sudah berakhir untuk Anies dan Ganjar,” kata Profesor di Universitas Sydney, Australia, Adrian Vickers.

AFP juga mengungkapkan bahwa banyak pemberitaan internasional mengenai rekam jejak hak asasi manusia Prabowo menjelang pemilu.LSM dan mantan bosnya menuduh Prabowo memerintahkan penculikan aktivis demokrasi menjelang akhir tiga dekade kediktatoran Suharto pada akhir 1990an.

Baca juga : Film Dokumenter Dirty Vote Bentuk Pendidikan Politik

Beberapa dari aktivis tersebut tidak pernah ditemukan, dan para saksi menuduh unit militernya melakukan kekejaman di Timor Timur. Dia diberhentikan dari militer atas penculikan tersebut tetapi membantah tuduhan tersebut dan tidak pernah didakwa.

Namun para pemilih tampaknya mengabaikan sejarah tersebut ketika ia merehabilitasi citranya dari seorang tokoh militer yang ditakuti menjadi kakek yang menggemaskan.

“Narasi 'Gemoy' (imut) membuatnya populer. Tapi itu membuat anak-anak muda buta terhadap politik. Mereka tidak melihat rekam jejaknya. Mereka hanya melihatnya sebagai sosok yang gemoy,” kata Adellia Natasha, 24 tahun, yang memberikan suaranya di Jakarta Pusat. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya