Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ratusan Demonstran Dukung Komunitas Asia-Amerika

Atikah Ishmah Winahyu
21/3/2021 06:54
Ratusan Demonstran Dukung Komunitas Asia-Amerika
Para demonstran melakukan aksi solidaritas terhadap warga Asia-Pasifik yang menjadi korban rasialisme di Atlanta, Georgia, Sabtu (20/3/2021)(Megan Varner/Getty Images/AFP)

RATUSAN demonstran berkumpul di luar Georgia State Capitol di Atlanta pada Sabtu (20/3) untuk mendukung komunitas Asia-Amerika setelah penembakan di tiga spa setempat yang menewaskan delapan orang, enam di antaranya wanita Asia. Pembunuhan itu terjadi setelah kekerasan anti-Asia di Amerika Serikat meningkat setahun belakangan, yang menurut para pemimpin komunitas akibat orang Asia-Amerika disalahkan atas virus korona yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019.

Kerumunan orang yang mengenakan masker mengibarkan bendera Amerika dan membawa poster bertuliskan "Kami bukan virus" dan "Hentikan Kebencian Asia" berdiri di depan gedung Capitol State berkubah emas di Georgia.

"Para wanita yang tewas, saya melihat keluarga saya pada mereka," kata Timothy Phan dari Port St Lucie, Florida, yang berkendara delapan jam untuk menghadiri demonstrasi.

Senator Georgia Raphael Warnock dan Jon Ossoff, keduanya dari Partai Demokrat yang terpilih pada Januari menghadiri aksi untuk mendukung para demonstran dan memimpin mereka dalam mengheningkan cipta untuk para korban.

"Kami berkumpul hari ini untuk menghormati dan mengenang mereka yang kehilangan nyawa dan menuntut keadilan," kata Senator Ossoff.

"Mari kita membangun negara dan bangsa di mana tidak ada yang hidup dalam ketakutan karena siapa mereka atau dari mana mereka atau keluarga mereka berasal," imbuhnya.

Otoritas Georgia belum menentukan apa yang mendorong Robert Aaron Long, seorang pria kulit putih berusia 21 tahun hingga melakukan pembunuhan di spa sekitar Atlanta pada Selasa (16/3) lalu.

Long mengatakan kepada penyelidik bahwa kecanduan seks menyebabkan dia melakukan kekerasan. Tetapi anggota parlemen dan pendukung anti-rasisme mengatakan bias anti-Asia setidaknya bisa menjadi bagian dari motivasi pembunuhan tersebut. Beberapa dari wanita yang terbunuh merupakan imigran dan ibu, yang menurut keluarga dan teman mereka adalah pekerja keras, penyayang dan dicintai.

Hyun Jung Grant termasuk di antara mereka yang terbunuh di Gold Spa di Atlanta. Putranya, Randy Park, membuat halaman GoFundMe untuk membantu mengumpulkan uang bagi dirinya dan saudaranya, yang sekarang sendirian di Amerika Serikat, sementara anggota keluarga mereka yang lain berada di Korea Selatan.

"Dia adalah seorang ibu tunggal yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menafkahi aku dan adikku," tulis Park.

baca juga: Kasus Rasisme di AS, Ini Pengalaman WNI di Kota East Lansing

Penembakan tersebut memicu kesedihan dari komunitas lokal di Georgia hingga aula Kongres AS. Sejak Selasa, pelayat telah menumpuk karangan bunga dan tanda, menyalakan lilin dan berdoa di luar spa tempat para korban dibunuh.

Anggota parlemen AS mengecam lonjakan kekerasan anti-Asia dalam sidang kongres pada hari Kamis, di mana Perwakilan Demokrat Grace Meng, yang merupakan keturunan Taiwan, bersaksi bahwa masyarakat sedang terluka. Pada hari Jumat, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin komunitas Asia-Amerika di Georgia untuk menyampaikan belasungkawa dan memohon kepada warga Amerika untuk berdiri bersama melawan kebencian. (Straitstimes/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya