Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
RUSIA, Rabu (18/3), memanggil pulang duta besar mereka untuk Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembunuh dan akan membayar aksinya ikut campur dalam pemilu AS.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Biden ditanya soal laporan intelejen AS yang menyebut Putin berusaha menggagalkannya meraih kemenangan dalam pemilu November 2020 agar Trump kembali meraih kemenangan.
"Dia akan membayar mahal atas hal itu," tegas Biden.
Baca juga: Ini Alasan Biden tidak Hukum MBS Atas Pembunuhan Khashoggi
Ketika ditanya apakah Putin, yang dituding memerintahkan agar pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny diracun, adalah seorang pembunuh, Biden menjawab, "Iya, saya setuju dengan hal itu."
Pernyataan Biden itu dilansir saat Departemen Perdagangan AS mengaku akan memperketat pembatasan ekspor yang diberlakukan pada Rusia sebagai hukuman atas diracunnya Navalny.
Rusia membalas aksi itu dengan memanggil pulang duta besar mereka namun Moskow mengaku ingin mencegah memburuknya hubungan kedua negara.
"Duta Besar Rusia di Washington Anatoly Antonov telah diundang kembali ke Moskow untuk konsultasi yang bertujuan menganalisa apa yang harus dilakukan terkait hubungan dengan AS," ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pihak yang bertanggung jawab atas memburuknya hubungan Rusia dan AS adalah Washington. (AFP/OL-1)
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved