Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Polisi Inggris, Pembunuh Sarah Everard Diadili Oktober Mendatang

Atikah Ishmah Winahyu
17/3/2021 10:49
Polisi Inggris, Pembunuh Sarah Everard Diadili Oktober Mendatang
Sarah Everard yang berusia 33 tahun itu diculik saat berjalan pulang dari rumah temannya di London, Inggris.(METROPOLITAN POLICE / AFP)

SEORANG petugas Kepolisian Metropolitan di Kota London, Inggris, Wayne Couzens, ditangkap karena diduga menjadi pelaku penculikan dan pembunuhan Sarah Everard. Pria berusia 48 tahun itu muncul melalui videolink dari penjara di Pengadilan Kriminal Pusat Old Bailey London pada Selasa (16/3).

Rencananya, Couzens akan diadili dalam persidangan sementara yang ditetapkan pada 25 Oktober dan akan mengajukan pembelaan pada Juli. Dia tidak mengajukan permohonan jaminan dan hanya berbicara untuk mengkonfirmasi nama serta tanggal lahirnya.

Menurut polisi, Couzens membutuhkan perawatan untuk cedera kepala saat di dalam tahanan karena mengalami luka yang terlihat jelas di dahinya.

Pembunuhan Everard telah memicu kemarahan dan perdebatan nasional tentang keselamatan perempuan di tempat umum, yang mendorong pemerintah untuk menjanjikan peningkatan patroli polisi di malam hari dan pendanaan untuk membuat jalan-jalan lebih aman.

Wanita berusia 33 tahun itu diculik saat berjalan pulang dari rumah temannya di selatan London pada 3 Maret. Tubuhnya kemudian ditemukan di hutan sekitar 80 km (50 mil) jauhnya, di tenggara county Kent.

Setelah kematian Everard, wanita di seluruh negeri menceritakan pengalaman dan ketakutan mereka serta menyerukan tindakan.

Polisi juga menghadapi kritik atas bagaimana mereka menangani demonstrasi di London pada hari Sabtu lalu, dengan foto yang menunjukkan beberapa peserta ditembaki dan diseret oleh petugas.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memimpin pertemuan pada Senin (15/3) malam untuk membahas jaminan apa yang bisa diberikan kepada perempuan.

Pemerintah menjanjikan lebih banyak dana untuk penerangan jalan yang lebih baik dan skema percontohan di mana petugas berpakaian preman akan mengunjungi pub dan klub untuk mengidentifikasi pelaku predator dan mencurigakan.

"Kasus mengerikan Sarah Everard telah menimbulkan gelombang perasaan tentang wanita yang tidak merasa aman di malam hari," kata Johnson.

“Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk memastikan jalanan kita aman,” tandasnya. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya