Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

J&J Terancam tak Mampu Penuhi Target Pengiriman Vaksin Covid-19 UE

Atikah Ishmah Winahyu
10/3/2021 08:09
J&J Terancam tak Mampu Penuhi Target Pengiriman Vaksin Covid-19 UE
Vaksin Johnson & Johnson(AFP/Scott Olson)

PRODUSEN vaksin Johnson & Johnson menghadapi masalah pasokan yang berpotensi mempersulit rencana mereka untuk mengirimkan 55 juta dosis vaksin covid-19 ke Uni Eropa pada kuartal kedua tahun ini.

Setiap penundaan akan mengacaukan rencana vaksinasi UE yang telah terhambat oleh pasokan tidak menentu dari produsen vaksin lain serta memperlambat peluncuran suntikan di banyak negara anggota.

“J&J mengatakan kepada UE minggu lalu bahwa masalah dengan pasokan bahan dan peralatan vaksin membuatnya mengalami tekanan untuk memenuhi tujuan pengiriman 55 juta dosis pada akhir Juni,” kata pejabat UE yang secara langsung terlibat dalam pembicaraan rahasia dengan perusahaan AS tanpa menyebutkan nama.

Pejabat itu menambahkan perusahaan mengatakan kondisi ini bukan tidak mungkin untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi menunjukkan kehati-hatian. Vaksin J & J, yang hanya membutuhkan satu dosis untuk perlindungan, diharapkan disetujui pada 11 Maret untuk digunakan di UE oleh regulator blok tersebut. Pejabat UE mengatakan pengiriman bisa dimulai pada bulan April.

Baca juga:  FDA Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Perusahaan telah berkomitmen untuk mengirimkan 200 juta dosis vaksinnya ke blok tersebut tahun ini.

“Selaras dengan kesepakatan, kami berharap untuk mulai memasok komitmen sebesar 200 juta dosis ke Uni Eropa pada kuartal kedua tahun 2021,” kata J&J dalam sebuah pernyataan, menolak berkomentar tentang kemungkinan penundaan atau target kuartal kedua.

J&J mulai meluncurkan vaksinnya di Amerika Serikat bulan ini dengan target pengiriman 100 juta dosis pada akhir Mei, tetapi hampir separuh perkiraan pengiriman untuk Maret menjadi 20 juta dosis karena mereka sedang meningkatkan fasilitas manufaktur baru.(The Guardian/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya