Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Biden Sebut Tiongkok Ujian Geopolitik Terbesar bagi AS

Atikah Ishmah Winahyu
04/3/2021 16:22
Biden Sebut Tiongkok Ujian Geopolitik Terbesar bagi AS
Presiden AS Joe Biden saat menyampaikan pidato di Gedung Putih.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menilai persaingan dengan Tiongkok sebagai tantangan utama yang dihadapi Negeri Paman Sam.

Diplomat utama AS menggambarkan Tiongkok sebagai ujian geopolitik terbesar abad ini. Pemerintah AS mengeluarkan pemikirannya dalam dokumen setebal 24 halaman, yang mengurai kebijakan keamanan nasional pemerintahan Biden. Itu muncul saat pidato kebijakan luar negeri besar pertama oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Tiongkok adalah satu-satunya pesaing yang mampu menggabungkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi, untuk meningkatkan tantangan berkelanjutan terhadap sistem internasional yang stabil dan terbuka," bunyi dokumen keamanan nasional tentang Tiongkok.

Baca juga: AS Dukung Asia Tenggara Tolak Klaim Tiongkok di Laut China Selatan

Lebih lanjut, dokumen itu menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan dari Tiongkok dan Rusia, militer AS akan mengalihkan penekanan dari platform warisan dan sistem senjata yang tidak diperlukan. Tujuannya, mengurangi sumber daya untuk investasi dalam teknologi mutakhir.

Diketahui, AS dan Tiongkok berselisih terkait isu pengaruh di wilayah Indo-Pasifik, praktik ekonomi Beijing, Hong Kong, Taiwan, berikut persoalan hak asasi manusia di wilayah Xinjiang. 

Pemerintahan Biden telah mengindikasikan secara luas untuk melanjutkan pendekatan yang rumiit ke Tiongkok yang diambil oleh Trump. Namun, tetap berkoordinasi dengan sekutu.

Baca juga: AS-Tiongkok Bentrok soal Misi Selidiki Asal-Usul Covid-19 di Wuhan

"Hubungan kami dengan Tiongkok akan kompetitif pada saat yang seharusnya, kolaboratif ketika bisa, dan bermusuhan ketika harus," papar Blinken dalam sebuah acara di Kementerian Luar Negeri.

“Terlibat dengan Tiongkok dari posisi yang kuat, seperti yang berusaha dilakukan oleh pemerintah, membutuhkan penegakan nilai. Ketika hak asasi manusia dilanggar di Xinjiang, atau ketika demokrasi diinjak-injak di Hong Kong. Jika kita tidak bergerak, Tiongkok akan bertindak dengan impunitas yang lebih besar,” tukasnya.

Blinken sepakat dengan tekad pendahulunya, yakni Mike Pompeo, bahwa genosida terhadap Muslim sedang berlangsung di Xinjiang. Akan tetapi, dia tidak menggunakan istilah itu dalam pidatonya.(CNA/OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya