Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

WHO: Jumlah Kasus Covid-19 Baru Global Kembali Meningkat

Atikah Ishmah Winahyu
02/3/2021 07:20
WHO: Jumlah Kasus Covid-19 Baru Global Kembali Meningkat
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus(Christopher Black / World Health Organization / AFP))

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa jumlah kasus covid-19 baru secara global meningkat pada minggu lalu, untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah pengarahan di Jenewa bahwa peningkatan ini mengecewakan tetapi tidak mengherankan. Dia mencatat bahwa tren peningkatan terjadi di mana-mana di dunia selain Afrika dan kawasan Pasifik Barat.

"Beberapa di antaranya sepertinya karena langkah-langkah kesehatan masyarakat yang longgar, berlanjutnya peredaran varian dan masyarakat lengah," kata Tedros.

Sementara itu, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis untuk covid-19 di badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menilai peningkatan tersebut adalah peringatan keras bagi kita semua.

"Virus ini akan kembali jika kita membiarkannya dan kita tidak bisa membiarkannya," tuturnya.

Sejauh ini, ada lebih dari 114 juta kasus virus korona yang dikonfirmasi, termasuk sekitar 2,5 juta kematian terkait dan 64,5 juta kasus pulih, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Sementara itu, Tedros mengatakan masih terlalu dini bagi pemerintah untuk hanya mengandalkan program vaksinasi dan meninggalkan tindakan lain untuk memerangi infeksi.

"Jika negara hanya mengandalkan vaksin, mereka membuat kesalahan. Langkah-langkah kesehatan masyarakat dasar tetap menjadi dasar dari respons," kata Tedros.

Di sisi lain, dia merasa gembira karena vaksin untuk tenaga medis di negara-negara miskin akhirnya diberikan, termasuk di negara-negara Afrika Barat seperti Ghana dan Pantai Gading.

Kedua negara pada Senin menjadi yang pertama mulai memvaksinasi warga dengan dosis yang disediakan oleh COVAX, program internasional untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah. Kepala WHO juga mengkritik negara-negara kaya karena menimbun dosis vaksin, dengan mengatakan bahwa semua orang yang rentan di seluruh dunia berkepentingan untuk dilindungi.

"Sangat disayangkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka," tuturnya.

"Beberapa negara terus memprioritaskan memvaksinasi orang dewasa muda yang lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri, sebelum petugas kesehatan dan orang tua di negara lain," tambahnya.

baca juga: Kolombia Negara Pertama Penerima Vaksin Covid-19 Melalui COVAX

Pada akhir Mei, 237 juta dosis vaksin covid-19 diperkirakan siap didistribusikan di 142 negara miskin. Mike Ryan, pakar darurat utama WHO, mengatakan perjuangan global melawan virus korona sekarang dalam keadaan yang lebih baik daripada 10 minggu lalu sebelum peluncuran vaksin dimulai. Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus mulai terkendali.

"Masalahnya adalah kita mengendalikan virus dan virus mengendalikan kita. Dan sekarang virus itu sangat terkendali," tandasnya. (Aljazeera/OL-3)

 

 


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya