Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri (PM) India mengumumkan bahwa dirinya telah menerima dosis pertama vaksin covid-19 buatan dalam negeri. Kabar itu diungkapkan melalui unggahan foto di Twitter.
Bersama foto itu, Modi mengimbau setiap warga yang memenuhi syarat agar segera divaksin. Sehingga, laju penyebaran covid-19 di India dapat terkendali.
"Menerima dosis pertama vaksin covid-19 saya di AIIMS," bunyi cuitan Modi dalam akun Twitternya, merujuk pada rumah sakit All India Institute of Medical Sciences di New Delhi.
“Saya mengimbau semua orang yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Bersama-sama, mari kita buat India bebas covid-19,” tambahnya.
Baca juga: Thailand Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
India mencatatkan jumlah kasus covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Sejauh ini, India telah memvaksinasi lebih dari 12 juta pekerja medis, serta yang bertugas di garda terdepan.
Negara itu kini memperluas dorongan vaksinasi di luar tenaga kesehatan dan pekerja garis depan. Serta, menawarkan vaksinasi kepada orang tua dan warga dengan penyakit komorbid.
Warga yang memenuhi syarat untuk divaksinasi termasuk berusia di atas 60 tahun. Berikut, mereka yang berusia di atas 45 tahun dengan penyakit komorbid, seperti penyakit jantung dan diabetes, yang mengakibatkan infeksi covid-19 lebih berbahaya.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga India Mangkir Vaksinasi Covid-19
Vaksin akan diberikan secara gratis di rumah sakit pemerintah dan juga akan dijual di lebih dari 10.000 rumah sakit swasta. Pemerintah menetapkan harga vaksin covid-19 sebesar US$3,40.
Pekan lalu, pemerintah berencana membiarkan masyarakat memilih pusat vaksinasi. Hal itu secara efektif memberikan pilihan bagi warga terkait vaksin buatan dalam negeri, yakni COVAXIN, atau vaksin buatan luar seperti milik AstraZeneca.
Sejauh ini, India telah melaporkan lebih dari 11 juta kasus infeksi covid-19. Tercatat lebih dari 157.000 kematian akibat covid-19.(Aljazeera/OL-11)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved