Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Beda dengan Trump, Biden Berbincang Langsung dengan Warga AS

Nur Aivanni
07/2/2021 07:06
Beda dengan Trump, Biden Berbincang Langsung dengan Warga AS
Presiden AS Joe Biden.(AFP/MANDEL NGAN)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Sabtu (6/2), melakukan serangkaian percakapan dengan warga biasa. Biden menelepon seorang perempuan yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi. Itu dilakukan dalam upaya menunjukkan kontak langsung warga 'Negeri Paman Sam' itu.

"Gedung Putih akan mengadakan upaya baru bagi presiden untuk secara teratur berkomunikasi langsung dengan rakyat Amerika," kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, Jumat (5/2).

Akibat covid-19, percakapan dilakukan melalui telepon dari Oval Office di Washington kepada Michele, seorang ibu dari Roseville, California yang kehilangan pekerjaannya di sebuah perusahaan rintisan karena krisis ekonomi yang dipicu pandemi covid-19.

Baca juga: Telepon Menlu Arab Saudi, Blinken Bahas Soal HAM

Sebelumnya, Michele menulis kepada Biden untuk memberitahunya tentang perjuangannya dan pencariannya untuk pekerjaan baru.

"Seperti yang sering ayah saya katakan, pekerjaan lebih dari sekadar gaji. Ini tentang martabat Anda, tentang rasa hormat Anda, tentang tempat Anda di masyarakat," kata Presiden yang berusia 78 tahun itu kepada Michele, dalam sebuah video panggilan telepon yang diunggah secara daring oleh Gedung Putih.

Biden juga mengambil kesempatan mempromosikan paket stimulus senilai US$1,9 triliun yang sedang dipersiapkan Partai Demokrat untuk diadopsi di Kongres, meskipun kurang mendapat dukungan dari Partai Republik, serta kampanye vaksinasi besar-besaran yang dia janjikan.

"Kami sangat senang Anda fokus pada itu," kata Michele, yang nama belakangnya dirahasiakan.

Dia menambahkan orangtuanya baru saja membuat janji untuk mendapatkan vaksinasi covid-19.

Dengan rangkaian percakapan baru ini, Biden berusaha menunjukkan empatinya--dan untuk menandai perubahan dari pendahulunya Donald Trump--yang dituduh para kritikus tidak peduli tentang nasib jutaan warga AS yang terkena dampak krisis kesehatan dan ekonomi yang melanda negara adidaya tersebut. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya