Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Telepon Menlu Arab Saudi, Blinken Bahas Soal HAM

Basuki Eka Purnama
07/2/2021 06:52
Telepon Menlu Arab Saudi, Blinken Bahas Soal HAM
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.(AFP/SAUL LOEB)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membahas soal hak asasi manusia (HAM) dan menyerukan diakhirinya perang di Yaman dalam sambungan telepon pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan. Hal itu diungkapkan Departemen Luar Negeri AS, Sabtu (6/2).

"Dalam pembicaraan telepon itu, keduanya membahas masalah kontraterorisme di kawasan dan kerja sama mengatasi serangan terhadap Arab Saudi," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

"Menlu juga menggarisbawahi sejumlah prioritas utama pemerintahan baru AS yang juga mencakup masalah HAM dan mengakhiri perang di Yaman," lanjutnya.

Baca juga: Biden Desak Kongres Segera Kucurkan Bantuan Covid-19

Mantan Presiden AS Donald Trump dituding mengabaikan masalah HAM ketika menyatakan dukungan bagi para pemimpin Arab Saudi.

Ketika Kongres AS menuntut agar Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman diminta bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan AS Jamal Khashoggi, Trump malah menyatakan dukungaannya untuk Pangeran Salman, sembari menggarisbawahi bahwa penjualan senjata AS kepada Riyadh jauh lebih penting ketimbang apa pun.

Sementara itu, Bin Farhan mengucapkan selamat kepada Blinken dan menegaskan Riyadh siap bekerja sama dengan Washington.

Menlu Arab Saudi itu menegaskan kerajaan itu tidak sabar bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menegakkan keamanan dan stabilitas di kawasan.

Sambungan telepon antara Blinken dan Bin Farhan terjadi setelah Biden, Kamis (4/2), mengumumkan bahwa AS akan menghentikan dukungan bagi Arab Saudi dalam perang di Yaman yang telah terjadi sejak 2015 melawan pemberontak Huthi yang didukung Iran.

Biden juga menegaskan AS akan menghentikan semua penjualan senjata kepada sekutu Arab Saudi yang digunakan dalam perang di Yaman.

Meski begitu, Biden menegaskan AS berkomitmen mendukung Arab Saudi di bidang lain selain perang di Yaman.

Keputusan Biden itu merupakan perwujudan janji kepada para pendukungnya yang ngeri melihat penderitaan warga Yaman.

Perang selama enam tahun itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan jutaan lainnya menjadi pengungsi. Hal itu membuat PBB menyebut krisis di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terparah di dunia. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya