Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Partai NLD Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi

Nur Aivanni
02/2/2021 14:48
Partai NLD Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi
Para pendukung Partai Liga Nasional (NLD) untuk Demokrasi dengan menaiki kendaraan bergambar Aung San Suu Kyi berparade.( Ye Naing Ye/AFP)

PARTAI Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pada Selasa (2/2), menyerukan pembebasan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan para pemimpin lainnya yang ditahan. Suu Kyi ditahan oleh militer pada Senin (1/2) dini hari bersama dengan Presiden Win Myint.

Tentara kemudian mengangkat seorang mantan jenderal sebagai presiden dan menyerahkan kekuasaan legislatif, yudikatif dan eksekutif kepada panglima militer Min Aung Hlaing.

Belum ada berita resmi tentang keberadaan Suu Kyi sejak pengambilalihan itu, meskipun sumber-sumber partai mengatakan kepada AFP bahwa mereka yakin Suu Kyi saat ini menjalani tahanan rumah di ibu kota Naypyidaw.

Pada Selasa, partai Suu Kyi menyerukan pembebasan semua orang yang ditahan sejak kudeta. "Bebaskan semua tahanan termasuk presiden (Win Myint) dan Penasihat Negara (Suu Kyi)," kata partai itu dalam sebuah dokumen yang diunggah di halaman Facebook resminya. Partainya juga menuntut militer mengakui hasil pemilu tahun 2020.

NLD menang telak dalam pemilu pada November 2020. Itu memberikan kekalahan kepada partai-partai yang terkait dengan militer. Sejak itu militer menuduh adanya penyimpangan suara dan menuntut penyelidikan terhadap daftar pemilih.

Pihak militer beralasan bahwa kudeta yang dilakukan pada Senin karena adanya kegagalan proses pemilihan yang bebas dan adil. Mereka kemudian memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.

Masih belum jelas berapa banyak anggota NLD dan anggota parlemen yang ditahan, tetapi komunikasi seluler telah diputus dengan banyak anggota partai sejak Senin. Sumber partai mengatakan sekitar 25 anggota parlemen NLD saat ini ditahan di asrama mereka di Naypyidaw. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya