Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Luar Negeri Iran meminta Uni Eropa untuk berkoordinasi dengan Washington dan Teheran ke dalam kesepakatan nuklir, setelah kebuntuan diplomatik tentang siapa yang akan bertindak terlebih dahulu.
Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan dukungan untuk kembali ke perjanjian tersebut, setelah pendahulunya Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu. Tetapi, AS bersikeras bahwa Teheran pertama-tama melanjutkan kepatuhannya dengan membalikkan langkah-langkah yang telah diambil sebagai bentuk protes terhadap sanksi yang dijatuhkan Trump.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang sebelumnya menuntut diakhirinya sanksi AS, menawarkan jalan ke depan dalam wawancara di CNN International.
"Anda tahu dengan jelas bahwa pada dasarnya ada mekanisme untuk menyinkronkannya atau mengoordinasikan apa yang bisa dilakukan," katanya kepada pewawancara Christiane Amanpour, Senin (1/2).
Zarif mengatakan bahwa Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell harus berperan dalam posisinya sebagai koordinator perjanjian tahun 2015. Borrell, kata Zarif, dapat menyusun tindakan yang perlu diambil oleh Amerika Serikat dan tindakan yang perlu diambil oleh Iran.
"Amerika Serikat perlu kembali ke kepatuhan dan Iran akan segera siap menanggapi. Masalahnya bukan waktunya," katanya.
Trump keluar dari kesepakatan yang dinegosiasikan di bawah mantan Presiden Barack Obama. Pemerintahan Biden berpendapat bahwa tindakan Trump menjadi bumerang, dengan Iran menjauh dari kesepakatan nuklir dan hanya mengintensifkan penentangannya terhadap kepentingan AS.
baca juga: Iran Minta Biden Cabut Sanksi AS Tanpa Syarat
Tapi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa kembali ke kesepakatan nuklir tidak akan cepat.
"Jika Iran memutuskan untuk kembali ke perjanjian, itu mungkin memakan waktu, kemudian kami butuh waktu untuk menilai apakah mereka telah memenuhi kewajiban mereka," kata Blinken kepada NBC News dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin.
Dalam wawancaranya, Zarif mengatakan bahwa Iran dapat kembali ke komitmen sebelumnya dalam waktu kurang dari sehari.
"Beberapa mungkin memakan waktu beberapa hari atau minggu, tetapi tidak akan memakan waktu lebih lama," kata Zarif. (AFP/OL-3)
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Donald Trump menegaskan bahwa anggota Partai Republik yang menolak mendukung rancangan undang-undang perpajakan dan pengeluaran besar-besaran akan menghadapi konsekuensi politik.
AS menegaskan tidak akan menghentikan dukungannya terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, meskipun Israel telah mengakui bahwa sejumlah warga sipil terluka.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
OTORITAS Iran pada Senin (30/6) menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan Israel selama konflik 12 hari mencapai 935 orang.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved