Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

NLD Tuding Militer Myanmar Lakukan Kudeta

Nur Aivanni
01/2/2021 08:45
NLD Tuding Militer Myanmar Lakukan Kudeta
Seorang pendukung NLD memasang bendera partai itu di tokonya di Yangon, Myanmar.(AFP/Sai Aung MAIN)

JURU Bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Senin (1/2), menduga militer Myanmar tengah melakukan kudeta setelah menahan pemimpin de facto negara itu, Aung San Suu Kyi.

Militer Myanmar, yang memerintah negara itu selama hampir lima dekade, pekan ini, menolak mengesampingkan perebutan kekuasaan atas klaim penipuan pemilih dalam pemilihan pada November, yang dimenangkan NLD.

Juru Bicara NLD Myo Nyunt mengatakan Suu Kyi, bersama Presiden Win Myint, telah ditahan di ibu kota Naypyidaw.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar

"Kami mendengar mereka dibawa oleh militer," katanya kepada AFP. "Dengan situasi yang kita lihat terjadi sekarang, kita harus berasumsi militer sedang melakukan kudeta."

Dia menambahkan keadaan anggota parlemen yang baru terpilih di negara itu--yang diperkirakan akan duduk pada Senin untuk pembukaan parlemen--tidak jelas.

Pemungutan suara di Myanmar, November lalu, hanyalah pemilu demokratis kedua di negara itu sejak keluar dari cengkeraman kekuasaan militer selama 49 tahun pada 2011.

NLD menyapu bersih pemungutan suara tersebut. Tetapi, pihak militer, selama berminggu-minggu, menuduh pemungutan suara itu penuh dengan ketidakberesan dan mengklaim telah menemukan lebih dari 10 juta kasus penipuan pemilih.

Mereka menuntut komisi pemilu yang dikelola pemerintah merilis daftar pemilih untuk pemeriksaan silang, yang belum dilakukan komisi tersebut.

Pekan lalu, Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan konstitusi 2008 negara itu bisa dicabut dalam keadaan tertentu.

Pernyataan Min Aung Hlaing tersebut, yang dirilis di tengah ketegangan yang sudah meningkat atas rumor kudeta yang akan terjadi, menimbulkan kekhawatiran di Myanmar.

Terakhir kali Myanmar melihat konstitusinya dicabut adalah pada 1962 dan 1988 - ketika militer merebut kekuasaan dan mengembalikan lagi pemerintahan junta. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya