Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Demonstran Brasil Minta Bolsonaro Mengundurkan Diri

Basuki Eka Purnama
01/2/2021 05:43
Demonstran Brasil Minta Bolsonaro Mengundurkan Diri
Demonstran anti-Presiden Brasil Jair Bolsonaro menggelar aksi di Brasilia, Brasil.(AFP/Sergio LIMA)

RATUSAN orang turun ke jalan di berbagai penjuru Brasil, Minggu (31/1), memprotes Presiden Jair Bolsonaro yang dianggap gagal menangani pandemi covid-19. Mereka meminta Bolsonaro mengundurkan diri atau dimakzulkan.

Covid-19 telah menewaskan lebih dari 223 ribu orang di Brasil, terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Sekitar 200 orang melakukan aksi demonstrasi di Brasilia dengan membawa spanduk bertuliskan 'Bolsonaro Out' dan 'Pemakzulan sekarang'. Warga yang melintas membunyikan klakson kendaraan mereka sebagai dukungan bagi aksi demonstrasi itu.

Baca juga: Selidiki Asal Muasal Covid-19, Tim WHO Kunjungi Pasar di Wuhan

Aksi demonstrasi itu digelar oleh partai dan kelompok sayap kiri.

Satu kelompok, Minggu (31/1), menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kongres Nasional, mengenakan kantong plastik di kepala mereka menggambarkan pasien covid-19 di Negara Bagian Amazonas yang meninggal karena rumah sakit kehabisan pasokan oksigen, masalah yang juga dihadapi Negara Bagian Para dan Roraima.

Bolsonaro berulang kali meremehkan keparahan covid-19 dengan menyebutnya sebagai flu ringan. Dia juga menolak mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.

"Akibat dari kesalahan manajemen yang dilakukannya adalah lebih dari 220 ribu orang meninggal karena covid-19," ujar Ruth Venceremos, aktivis LGBTQ yang ambil bagian dalam aksi demonstrasi. "Sudah cukup! Makzulkan Bolsonaro sekarang!"

Aksi demonstrasi anti-Bolsonaro juga digelar di Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

Sistem kesehatan di Manaus, ibu kota Negara Bagian Amazonas, nyaris runtuh karena kasus covid-19, pertengahan Januari lalu. Kekurangan pasokan oksigen membuat rumah sakit terpaksa memindahkan lebih dari 350 pasien ke negara bagian terdekat. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya