Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rusia Bersiap Hadapi Aksi Protes Baru Pro Navalny

Nur Aivanni
31/1/2021 17:10
Rusia Bersiap Hadapi Aksi Protes Baru Pro Navalny
Grafis oposisi Rusia Alexei Navalny yang kini ditahan dan menunggu sidang perdana pada 2 Februari 2021.(AFP/Yuri Kadobnov)

PARA pendukung kritikus Kremlin Alexey Navalny sedang mempersiapkan putaran baru aksi protes anti-pemerintah pada Minggu, (31/1) meskipun ada tindakan keras polisi terhadap oposisi Rusia dan peringatan keras agar tidak berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.

Para pembantu Navalny menyerukan unjuk rasa nasional baru untuk menuntut pembebasan pemimpin oposisi dari penjara tempat dia menunggu persidangan, yang akan dimulai pada 2 Februari.

Pria 44 tahun itu ditangkap pada 17 Januari setelah terbang kembali ke Rusia dari Jerman, di mana dia menghabiskan lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan. Penahanannya memicu aksi protes nasional di sekitar 100 kota pekan lalu. Hampir 4.000 orang dilaporkan ditangkap.

Unjuk rasa pada Minggu akan berlangsung di luar markas besar Dinas Keamanan Federal, badan keamanan utama Rusia, yang menurut Navalny melakukan serangan keracunan yang hampir fatal atas perintah Presiden Vladimir Putin. Tuduhan tersebut pun dibantah oleh Kremlin.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, polisi di ibu kota mengumumkan penutupan tujuh stasiun metro dan mengatakan pergerakan pejalan kaki akan dibatasi di pusat kota.

Otoritas Moskow juga mengatakan bahwa beberapa restoran dan toko yang berlokasi di pusat akan tutup dan transportasi darat akan dialihkan.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Irina Volk menyebut pandemi virus korona dalam peringatan pada Sabtu terhadap aksi protes. Dia mengatakan peserta yang ditemukan melanggar peraturan epidemiologi bisa menghadapi tuntutan pidana.

"Unit Kementerian Dalam Negeri Rusia dan penegak hukum lainnya akan menggunakan semua langkah yang diperlukan untuk memastikan ketertiban umum di lokasi acara massal. Selain itu, kami peringatkan bahwa tindakan kekerasan terhadap petugas atau penolakan untuk mematuhi perintah yang sah akan dicegah," katanya.

"Orang-orang yang melakukan tindakan ilegal seperti itu akan ditahan dan dimintai pertanggungjawaban menurut hukum," tambahnya.

Pada Kamis, Navalny mendesak warga Rusia untuk melakukan demonstrasi baru. Hal itu disampaikannya dalam sebuah pesan dari penjara. "Mayoritas ada di pihak kami. Ayo bangunkan mereka," tulisnya dari Matrosskaya Tishina di Moskow, sebuah pusat penahanan dengan keamanan tinggi. (Al Jazeera/OL-13)

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Diracun



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya