Putin Teken Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir dengan AS

Atikah Ishmah Winahyu
30/1/2021 10:45
Putin Teken Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir dengan AS
Presiden Rusia Vladimir Putin(AFP/MIKHAIL KLIMENTYEV)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin telah menandatangani perpanjangan traktat kontrol senjata nuklir yang tersisa antara Rusia dan Amerika Serikat, seminggu sebelum pakta tersebut berakhir.

Kedua majelis parlemen Rusia memberikan suara bulat pada Rabu (27/1) untuk memperpanjang perjanjian New Start selama lima tahun. Putin dan Presiden AS Joe Biden telah membahas perjanjian nuklir sehari sebelumnya. Kremlin pun lantas setuju untuk menyelesaikan prosedur perpanjangan yang diperlukan dalam beberapa hari ke depan.

New Start berakhir pada 5 Februari. Perpanjangan pakta tidak memerlukan persetujuan kongres di AS, tetapi anggota parlemen Rusia harus meratifikasi langkah tersebut. Diplomat Rusia mengatakan perpanjangan akan divalidasi dengan bertukar catatan diplomatik setelah semua prosedur selesai.

Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2010 oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev tersebut membatasi setiap negara tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan serta 700 rudal dan pembom yang dikerahkan, dan menghadapi inspeksi di tempat yang luas untuk memverifikasi kepatuhan.

Selama kampanye kepresidenen, Biden mengindikasikan lebih menyukai pelestarian New Start, yang dinegosiasikan selama masa jabatannya sebagai Wakil Presiden di bawah pimpinan Obama.

Rusia telah lama mengusulkan perpanjangan pakta tanpa syarat atau perubahan apa pun, tetapi pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menunggu hingga tahun lalu untuk memulai pembicaraan dan membuat perpanjangan itu bergantung pada serangkaian tuntutan. Pembicaraan terhenti, dan perundingan berbulan-bulan gagal mempersempit perbedaan.

Baca juga:  Biden akan Perpanjang Perjanjian New START

Setelah Moskow dan Washington menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah 1987 pada 2019, New Start adalah satu-satunya kesepakatan kendali senjata nuklir yang tersisa antara kedua negara.

Awal bulan ini, Rusia mengumumkan akan mengikuti AS menarik diri dari Perjanjian Open Skies, yang memungkinkan penerbangan pengawasan di atas fasilitas militer untuk membantu membangun kepercayaan dan transparansi antara Rusia dan barat.

Para pendukung pengawasan senjata memuji perpanjangan New Start sebagai pendorong keamanan global serta mendesak Rusia dan AS untuk mulai merundingkan perjanjian tindak lanjut.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, pemimpin negosiator negara itu di New Start, mengatakan, awal pekan ini Rusia siap untuk berdiskusi tentang pemotongan senjata prospektif, yang dia indikasikan juga harus melibatkan senjata presisi non-nuklir dengan jangkauan strategis.

Rusia telah menawarkan untuk memperpanjang New Start selama lima tahun sebelum Biden menjabat, kemungkinan yang dipertimbangkan oleh pakta tersebut pada saat perjanjian itu ditandatangani.

Trump berargumen perjanjian itu merugikan AS. Awalnya, dia bersikeras menambahkan Tiongkok sebagai pihak dalam pakta tersebut. Beijing secara blak-blakan menolak gagasan itu. Pemerintahan Trump kemudian mengusulkan perpanjangan New Start selama satu tahun dan berusaha untuk memperluasnya untuk memasukkan batasan senjata nuklir medan perang dan perubahan lainnya, dan pembicaraan terhenti.(The Guardian/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya