Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

23 Orang di Norwegia Meninggal Usai Disuntik Vaksin Pfizer

Basuki Eka Purnama
16/1/2021 09:50
23 Orang di Norwegia Meninggal Usai Disuntik Vaksin Pfizer
Seorang warga penghuni panti jompo mendapat suntikan vaksin covid-19 di Oslo, Norwegia.(AFP/Fredrik Hagen)

PEJABAT kesehatan Norwegia mengungkapkan setidaknya 23 orang meninggal dunia, beberapa hari usai menerima dosis pertama vaksin covid-19 Pfizer. Sebanyak 13 di antara mereka merupakan pasien panti jompo berusia sekitar 80 tahun. Kematian itu diduga terkait dengan efek samping vaksin.

“Reaksi umum terhadap vaksin, termasuk demam dan mual, mungkin telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien yang kondisinya lemah," kata Kepala Dokter di Badan Obat Norwegia Sigurd Hortemo dalam sebuah pernyataan, Jumat (15/1).

Meskipun para pejabat tidak menunjukkan keprihatinan yang serius, mereka kemudian menyesuaikan pedoman tentang siapa yang harus menerima vaksin.

Baca juga: Uni Eropa Sambut Usulan Biden untuk Stimulus US$1,9 Triliun

Berita itu beredar lebih dari seminggu setelah para pejabat melaporkan kematian dua penghuni panti jompo setelah menerima suntikan vaksin covid-19 buatan Pfizer.

Lebih dari 30.000 warga di Norwegia telah menerima suntikan pertama vaksin covid-19 milik Pfizer atau Moderna sejak akhir bulan lalu.

“Kami tidak khawatir dengan ini,” kata Direktur Medis, Steinar Madsen.

“Sangat jelas vaksin ini memiliki risiko yang sangat kecil, dengan pengecualian kecil untuk pasien yang paling lemah.”

“Dokter sekarang harus hati-hati mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi,” tambahnya.

Pada Kamis (14/1), badan tersebut melaporkan total 29 orang mengalami efek samping, termasuk 13 orang yang meninggal.

“Dua puluh satu perempuan dan delapan laki-laki mengalami efek samping,” kata para pejabat.

Selain mereka yang meninggal, sembilan orang mengalami efek samping yang serius, termasuk reaksi alergi, ketidaknyamanan yang parah, dan demam yang parah.

Sementara tujuh orang mengalami efek samping yang tidak terlalu serius, termasuk nyeri parah di tempat suntikan.

Secara total, lebih dari 57 ribu kasus dan 500 kematian terkait virus korona telah dilaporkan di Norwegia, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Pejabat kesehatan mencatat sekitar 400 penghuni panti jompo meninggal setiap minggu

Seorang perwakilan Pfizer mengaku telah mengetahui kasus kematian setelah pemberian vaksin di Norwegia. Perusahaan tersebut kini bekerja dengan Badan Obat Norwegia untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan.

"Otoritas Norwegia telah memprioritaskan imunisasi warga di panti jompo, kebanyakan dari mereka sangat lanjut usia dengan kondisi medis yang mendasari dan beberapa yang sakit parah," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan.

“(Badan Pengobatan Norwegia) sejauh ini tidak mengkhawatirkan, dan sesuai dengan ekspektasi, jumlah insiden yang terjadi.”

"Semua kematian yang dilaporkan akan dievaluasi secara menyeluruh oleh (badan) untuk menentukan apakah insiden ini terkait dengan vaksin," tambahnya.

“Pemerintah Norwegia juga akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan petunjuk vaksinasi mereka untuk lebih mempertimbangkan kesehatan pasien,” tandasnya. (nypost/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya