Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Australia Minta WTO Selidiki Tiongkok Soal Impor Jelai

Atikah Ishmah Winahyu
16/12/2020 14:13
Australia Minta WTO Selidiki Tiongkok Soal Impor Jelai
Ilustrasi petani memanen jelai di area pertanian.(AFP)

AUSTRALIA meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menyelidiki tarif Tiongkok atas impor jelai atau serealia. Kabar itu diungkapkan Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham.

Sikap otoritas Australia menyusul adanya tarif tambahan dari Tiongkok sebesar 80% untuk impor Barley asal Australia. Kebijakan itu dinilai tidak mendasar dan tanpa bukti kuat. Tindakan serupa juga dapat menyasar sektor lain.

Hubungan Australia-Tiongkok berada pada titik terendah sejak tragedi Lapangan Tiananmen 1989. Diketahui, Tiongkok menerapkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap produk Australia.

Baca juga: Tiongkok Diminta Hentikan Impor Bahan Baku Kapas Australia

"Kami sangat yakin bahwa berdasarkan bukti, data dan analisis yang telah kami kumpulkan, Australia memiliki kasus yang sangat kuat," tegas Birmingham.

Nilai ekspor jelai Australia ke Tiongkok tercatat US$1 miliar per tahun. Bahan pokok tersebut kerap digunakan dalam pembuatan bir. Kalangan ekonom memandang Tiongkok berupaya membatasi impor jelai dari Australia sejak 2018.

Negeri Tirai Bambu hanya memproduksi sekitar 20% jelai dari total kebutuhan domestik. Bisa dikatakan Tiongkok tergantun pada jelai impor.

Akan tetapi, dampak perselisihan sengit antara Canberra dan Beijing memicu kekhawatiran bahwa tindakan itu bermotif politik. Setiap perselisihan dianggap sebagai masalah teknis.

Baca juga: Australia Tawarkan Suaka Bagi Warga Hong Kong, Tiongkok Geram

Di lain sisi, banyak pihak yang menganggap sanksi dari Tiongkok ialah pembalasan untuk Australia. Mengingat, Australia gencar melawan pengaruh Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik.

Setidaknya, 13 sektor produk asal Australia sudah dikenakan tarif dari otoritas Tiongkok. Termasuk, jelai, daging sapi, batu bara, tembaga, kapas, lobster, gula, kayu, hingga anggur.

Awalnya, Australia enggan membawa perselisihan bilateral ke WTO. Sebab, mereka khawatir proses penyelesaian memakan waktu bertahun-tahun. Berikut, berpotensi memperburuk hubungan dengan Tiongkok.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya