Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEPALA staf Gedung Putih yang baru Ron Klain mengungkapkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan nama-nama yang dipilih untuk mengisi kabinetnya, besok, Selasa (24/11).
Selain iu, pelantikan Biden juga diharapkan akan digelar lebih sederhana untuk memperkecil risiko penyebaran covid-19.
Sebagai tanda bahwa tim transisi terus maju dengan cepat, meski Donald Trump enggan mengakui hasil pemilu dan terus berupaya menggagalkan proses transisi, Klain mengatakan proses penunjukan bergerak lebih cepat daripada dua pemerintahan sebelumnya.
Baca juga: AS Mundur dari Kesepakatan Pertahanan Open Skies
"Anda akan melihat pemilihan kabinet pertama pada Selasa ini. Tapi, jika Anda ingin tahu seperti apa kabinetnya, siapa yang akan berada di dalam kabinet itu, Anda harus menunggu presiden terpilih mengumumkannya sendiri pada Selasa,” kata Klain.
Hal itu diungkapkan setelah Biden mengatakan dia telah memilih menteri keuangannya, mengisyaratkan bahwa orang itu akan diterima semua elemen Partai Demokrat.
Klain mengatakan, meski sebagian langkah transisi bergerak pada kecepatan maksimal, apa yang dapat dilakukan tim Biden masih terbatas karena pemerintahan saat ini terus berusaha memblokir transisi, yang dampaknya terus meningkat setiap hari.
Dia menuturkan Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris tidak mendapat akses ke briefing intelijen, data covid-19, atau pemeriksaan latar belakang untuk calon cabinet dan mengkritik administrator layanan umum administrasi (GSA) AS Emily Murphy yang telah menunda kepastian kemenangan Biden.
“Undang-Undang hanya mewajibkan dia untuk mengungkapkan siapa yang menjadi pemenang pemilu dan saya kira tidak ada yang perlu diperdebatkan bahwa Joe Biden adalah pemenang Pilpres,” ujarnya.
Klain mengatakan Trump jelas telah menurunkan norma demokrasi di AS. Trump telah melakukan hal itu selama empat tahun dan terus meningkat sejak pemilihan.
Pada hari pelantikan, 20 Januari mendatang, presiden terpilih biasanya akan datang dan diterima presiden yang akan melepaskan jabatannya di Gedung Putih. Kegiatan itu diikuti dengan sumpah di depan Capitol, yang disaksikan publik di National Mall dan jutaan pemirsa di televisi.
Kemudian ada peluncuran khusus, sebuah prosesi di Pennsylvania Avenue, dan pesta pengukuhan.
Segala sesuatu tentang pelantikan Joe Biden diharapkan akan berbeda pada Januari mendatang, karena pandemi sedang berlangsung.
“Kami tahu orang-orang ingin merayakan. Kami hanya mencoba menemukan cara untuk melakukannya seaman mungkin,” kata Klain.
Beredar spekulasi bahwa Trump tidak akan berpartisipasi sama sekali dalam pelantikan. Selain itu, beberapa acara dapat dibatalkan atau akan menerapkan social distancing dan pemakaian masker. Dan banyak yang diimbau untuk menonton secara daring daripada hadir secara langsung. (The Guardian/OL-1)
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved