Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Iran kembali pada Perjanjian Nuklir jika Biden...

Mediaindonesia.com
18/11/2020 23:01
Iran kembali pada Perjanjian Nuklir jika Biden...
.(AFP/Kepresidenan Iran)

IRAN akan kembali pada perjanjian nuklirnya jika Presiden terpilih AS Joe Biden mencabut sanksi yang dijatuhkan dalam dua tahun terakhir.

"Teheran akan kembali memenuhi komitmennya secara otomatis dan tidak memerlukan kondisi atau bahkan negosiasi," kata , kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam komentar yang diterbitkan di harian yang dikelola pemerintah.

Presiden Hassan Rouhani menyebut pemerintahan Presiden Donald Trump sulit diatur. Sebaliknya, ia mengatakan pemerintahan Biden dapat mengembalikan suasana yang berlaku ketika kesepakatan nuklir penting dicapai pada 2015.

Ketegangan lama AS-Iran selama puluhan tahun meningkat setelah Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang memukul ekonomi Iran.

Trump telah berusaha untuk memaksimalkan tekanan kepada Iran dan mengisolasinya secara global. Biden telah mengusulkan untuk menawarkan republik Islam itu jalan yang kredibel untuk kembali ke diplomasi.

Zarif berpendapat bahwa Amerika berkewajiban untuk mengimplementasikan Resolusi 2231 sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanannya. Ini mengacu pada resolusi DK PBB yang mengabadikan kesepakatan nuklir 2015.

"Jika itu benar-benar melaksanakan resolusi ini, sanksi dicabut, dan tidak ada hambatan bagi kegiatan ekonomi Iran, kami akan melaksanakan kewajiban berdasarkan kesepakatan itu," katanya.

Kesepakatan itu menawarkan pembebasan sanksi internasional kepada Teheran dengan imbalan jaminan, yang diverifikasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa program nuklirnya tidak memiliki tujuan militer.

Iran, yang menyangkal sedang berusaha membuat bom nuklir, sejak Mei 2019 secara bertahap menangguhkan sebagian besar kewajiban utamanya berdasarkan perjanjian. Ini termasuk memproduksi dan menimbun lebih banyak uranium yang diperkaya rendah daripada yang diizinkan berdasarkan kesepakatan.

Iran menjauh dari komitmennya karena sanksi dan ketidakmampuan pihak lain--Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia--untuk memberikan manfaat ekonomi yang dijanjikan kesepakatan itu.

Zarif menggambarkan Biden sebagai veteran urusan luar negeri yang telah dikenalnya selama 30 tahun. "Begitu berada di Gedung Putih, Biden bisa mencabut semua (sanksi) ini dengan tiga perintah eksekutif," kata Zarif. Jika pemerintahan Biden melakukannya, kembalinya Iran ke komitmen nuklir akan cepat. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya