Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dianggap Teroris, Ikhwanul Muslimin Bantah Majelis Ulama Saudi

Mediaindonesia.com
12/11/2020 19:47
Dianggap Teroris, Ikhwanul Muslimin Bantah Majelis Ulama Saudi
.(ANTARA/Munawar Saman Makyanie)

IKHWANUL Muslimin Mesir mengecam Dewan Ulama Senior Arab Saudi pada Selasa (10/11) karena menunjuk organisasi tersebut sebagai kelompok yang terkait dengan terorisme. Petinggi Ikhwanul Muslimin membantah tuduhan tersebut.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin, Talat Fehmi, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengambil keputusan seperti itu sebelumnya. "Ikhwanul Muslimin bukanlah teroris tetapi organisasi yang menarik dan reformis," ujarnya.

"Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada 1928, jauh dari kekerasan, teror, dan mencabik-cabik umat. Sejak didirikan, Ikhwanul Muslimin telah memanggil orang-orang kepada Allah dengan nasihat yang baik," kata Fehmi. Ia menegaskan organisasi itu membantah semua tuduhan Dewan Ulama Senior Saudi.

Fehmi menekankan bahwa Ikhwanul Muslimin selalu menjadi korban kekerasan dan rezim diktator. Dalam keterangan tertulisnya, Majelis Ulama Senior sempat mengatakan Ikhwanul Muslimin merupakan kelompok teroris yang kejam dan tidak mewakili Islam.

Ikhwanul Muslimin masuk daftar hitam otoritas Mesir pada 2013 setelah penggulingan Muhammad Mursi, Presiden Mesir pertama yang dipilih dalam sistem demokrasi. Mursi terguling dalam kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Sisi pada tahun yang sama.

Pada Mei tahun ini, Arab Saudi secara resmi memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya