Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tugas Berat Menanti Presiden Terpilih Biden

Nur Aivanni
08/11/2020 02:46
Tugas Berat Menanti Presiden Terpilih Biden
Pendukung calon presiden AS, Joe Biden, merayakan hasil perhitungan sementara di alun-alun dekat Gedung Putih, AS, Jumat (6/11).(AFP/DANIEL SLIM)

JOE Biden dipastikan menjadi presiden ke-46 AS setelah mengantongi 20 suara elektoral dari negara bagian Pennsylvania. Kandidat dari Partai Demokrat itu pun meraih 284 suara elektoral, yakni jauh melebihi 270 suara elektoral yang disyaratkan untuk menjadi pemenang. Demikian dilaporkan Associated Press tadi malam.

Sementara itu, tim kampanye Trump menyatakan calon mereka belum ada rencana untuk mengaku kalah.

Menurut BBC, hasil ini menunjukkan Trump ialah presiden pertama yang tidak terpilih lagi sejak 1990-an.

Biden langsung merespons kemenangannya dengan mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya.

‘’Kerja kita ke depan akan berat. Namun, saya janjikan ini kepada Anda semua: saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika, baik yang memilih saya maupun tidak,’’ ujar Biden dalam akun Twitter-nya, tadi malam.

‘’Saya akan selalu menjaga kepercayaan yang sudah diberikan kepada saya,’’ tambahnya.

Dalam unggahan Twitter pertamanya sebagai presiden terpilih itu, Biden juga menyertakan klip dengan iringan lagu America the Beautiful dari musikus kulit hitam yang terkenal di era 50-an, Ray Charles.

Biden akan menjadi presiden AS tertua dengan usia yang menginjak 78 tahun, sedangkan Kamala Harris, pasangan Biden, akan menjadi wapres perempuan pertama AS. Harris juga merupakan wapres pertama yang memiliki campuran berkulit hitam dan Asia Selatan.

Pekerjaan besar

Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan Biden akan memerlukan waktu untuk membenahi masalah di dalam negeri, terutama mencari elite-elite yang akan membantunya di pemerintahan jika terpilih sebagai presiden.

“Selama memimpin, Donald Trump memaksakan loyalitas elite kepada dia. Konon 25% digeser dan harus diganti dengan orang-orang yang pro-Trump. Jadi, ada pekerjaan besar dari Biden untuk membenahi urusan dalam negeri dulu,” kata

Teuku Rezasyah saat diskusi virtual yang bertajuk For Biden, for Trump? kemarin. Teuku Rezasyah mengatakan kemenangan Biden akan berdampak pada Tiongkok, multilateralisme, dan berbagai perjanjian internasional.

“Hal ini menyebabkan, dalam satu hingga dua bulan ini, Biden akan tersita waktunya untuk pembenahan di dalam negeri, terutama dalam pencarian elite-elite yang tepat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Produser Voice of America, Eva Mazrieva, menambahkan pekerjaan besar Biden ialah menata ulang apa yang sudah terjadi selama pemerintahan Trump, misalnya terkait Perjanjian Iklim Paris dan perjanjian dagang dengan Tiongkok.

“Empat tahun ke depan, kalau Biden menang, banyak sekali PR yang direposisi sebelum ada gangguan-gangguan baru,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, AS meninggalkan Perjanjian Paris pada Rabu (4/11). AS menjadi negara pertama yang menarik diri dari pakta perubahan iklim internasional tersebut. Namun, Joe Biden berjanji akan segera kembali ke perjanjian itu.

“Pemerintahan Trump secara resmi meninggalkan Perjanjian Iklim Paris. Namun, tepat dalam 77 hari, pemerintahan Biden akan bergabung kembali,” tulis Biden di Twitter.

Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Wilayah Amerika UI, Suzie Sudarman, mengatakan perlu memperhatikan orang yang akan diangkat Biden mengisi posisi di National Security Council (NSC) atau Dewan Keamanan Nasional AS. Jika ahli yang dipilih Biden tidak bersimpati terhadap Indonesia, menurutnya, itu bisa berbahaya buat Indonesia.

“Jadi, yang harus sangat diperhatikan Kemlu siapa yang akan dipilih di National Security Council,” katanya. (Big/AFP/CNA/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya