Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Biden Serukan Warga AS Tenang

Nur Aivanni
07/11/2020 02:45
Biden Serukan Warga AS Tenang
Presiden Amerika Serikat Donald Trump seusai berpidato di podium ruang konferensi pers Gedung Putih, Washington DC, (5/11).(AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

KANDIDAT dari Partai Demokrat, Joe Biden, menyerukan agar rakyat Amerika Serikat tetap bersabar dan bersikap tenang. Dia juga yakin akan mengalahkan petahana Donald Trump ketika penghitungan pemilu berakhir.

“Saya minta semuanya tetap tenang. Semua orang tetap tenang. Proses sedang berjalan. Penghitungan masih harus dilengkapi, dan kita akan tahu (hasilnya) segera,” kata Biden kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, Kamis (5/11) waktu setempat.

“Kami terus merasa sangat senang dengan posisi kami. Kami tidak ragu bahwa ketika penghitungan selesai, Senator (Kamala) Harris dan saya akan dinyatakan sebagai pemenang,” tambahnya.

Hingga kemarin, Biden masih unggul dari Trump dengan meraih 253 suara elektoral. Adapun Trump baru memperoleh 213 suara elektoral. Biden memimpin sementara dalam penghitungan suara di Georgia dan Pennsylvania. Biden akan mendapat 16 suara elektoral jika menang di Georgia.

Di Pennsylvania, yang memiliki 20 suara elektoral, Biden unggul tipis dengan memperoleh 49,4%, sedangkan Trump meraih 49,3%. Penghitungan baru mencapai 95% dari suara yang masuk.

Sementara itu, Pasukan Pengamanan Presiden AS atau Secret Service mulai memperketat pengamanan kepada Biden karena capres dari Partai Demokrat itu di ambang kemenangan. Secret Service mengirim regu tambahan ke markas besar kampanye Biden di Wilmington, Delaware, menurut laporan The Washington Post, kemarin.

Seruan Eropa

Jerman memimpin seruan Eropa kepada Trump untuk mengakhiri klaimnya bahwa Pemilu AS 2020 berlangsung curang serta mendesak dia dan pengikutnya untuk berhenti memancing situasi tegang.

“AS lebih dari sekadar pertunjukan satu orang. Siapa pun yang terus menuangkan minyak ke atas api dalam situasi seperti ini bertindak tidak bertanggung jawab. Sekarang waktunya untuk tetap tenang sampai hasil yang ditentukan secara independen tersedia,” ujar Menlu Jerman Heiko Maas seperti dikutip The Guardian, kemarin.

“Agar hasil--yang belum ditentukan--diterima, semua orang harus menahan diri terlebih dahulu. Para pecundang yang layak lebih penting demi berfungsinya demokrasi daripada pemenang yang cemerlang,” tambahnya.

Sebelumnya, Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (5/11) malam waktu setempat kembali menyatakan telah dicurangi. Kemudian dia mengamuk dan menyatakan klaim-klaimnya yang tidak berdasar ketika penghitungan suara Pilpres AS menunjukkan saingannya, Joe Biden, semakin mendekati kemenangan.

“Mereka mencoba mencuri pemilu,” kata Trump.

Dia menghabiskan hampir 17 menit untuk membuat pernyataan yang menghasut terkait proses demokrasi negara tersebut, yang belum pernah terdengar sebelumnya dari seorang Presiden AS.

Beberapa jaringan televisi AS menghentikan liputan langsung dari Gedung Putih saat Trump menyatakan klaim yang tidak berdasar itu.

“Oke, di sini kita sekali lagi berada dalam posisi yang tidak biasa, tidak hanya menginterupsi Presiden Amerika Serikat, tetapi juga mengoreksi Presiden Amerika Serikat,” kata pembawa berita MSNBC, Brian Williams, sesaat sebelum jaringan itu mengakhiri liputan langsung. (AFP/Van/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya