Dugaan Korupsi Bombardier-Garuda Indonesia Diselidik KPK Inggris

Mediaindonesia.com
06/11/2020 12:06
Dugaan Korupsi Bombardier-Garuda Indonesia Diselidik KPK Inggris
BOMBARDIER CRJ1000(ANTARA/Yusran Uccang)

THE United Kingdom's Serious Fraud Office (SFO) mengumumkan jika pihaknya sedang melakukan investigasi kasus dugaan korupsi terkait Bombardier dan maskapai Garuda Indonesia. Penyelidikan yang dilakukan lembaga korupsi itu mengacu pada kontrak dan pesanan dari Garuda Indonesia.

"SFO tidak akan memberikan komentar, karena ini merupakan penyidikan langsung," ujar lembaga tersebut seperti dilansir dari aerotime.aero.

Saat ini, maskapai pelat merah Garuda Indonesia mengoperasikan 18 jet regional Bombardier CRJ-1000. Kesepakatan perolehan pesawat tersebut diselesaikan pada saat acara Singapore Airshow berlangsung, Februari 2012. Awalnya, Garuda menyetujui perolehan enam pesawat CRJ-1000 dengan opsi penerimaan pesawat tambahan sebanyak 12. Nilai kesepakatan tersebut 1,32 miliar dolar AS.

Kemudian, Garuda Indonesia menerima pengiriman jet regional pertama buatan Kanada pada Oktober 2012. Bombardier mengirimkan CRJ-1000 terakhir ke maskapai pada Desember 2015.

“Keunggulan ekonomis pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen yakni penghematan bahan bakar yang luar biasa dan kenyamanan penumpang yang sangat baik. Memenuhi persyaratan kami akan pesawat berkursi 100 untuk melayani pasar domestik dan regional dari lima hub regional,” kata CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar yang kini sedang dalam tahanan, pada Februari 2012.

Baca juga: Emirsyah Satar Ajukan Kasasi

Untuk diketahui, Mei 2020, Emirsyah Satar dipenjara di Indonesia karena tuduhan suap dan pencucian uang terkait pembelian pesawat dari Airbus dan mesin dari Rolls-Royce. Selain hukuman delapan tahun, ia juga didenda 1,4 juta dolar AS.

Perusahaan Bombardier menyebut telah melakuka npenyelidikan internal terhadap dugaan korupsi tersebut. Hasilnya yang tertuang pada hasil keuangan Kuartal III 2020, tidak ditemukan tuduhan yang diajukan terhadap korporasi atau direktur, pejabat, atau karyawannya.

“Korporasi telah bertemu dengan SFO untuk membahas status tinjauan internal dan potensi bantuannya dengan investigasi SFO secara sukarela,” ujar Bombardier terkait masalah tersebut.(aerotime.aero/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya