Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Gangguan Sistem Radar Lumpuhkan Penerbangan di Inggris, Ribuan Penumpang Terdampak

Thalatie K Yani
31/7/2025 08:24
Gangguan Sistem Radar Lumpuhkan Penerbangan di Inggris, Ribuan Penumpang Terdampak
Penerbangan di Inggris mengalami gangguan besar akibat masalah teknis pada sistem pengendalian lalu lintas udara.(Media Sosial X)

PENERBANGAN di Inggris mengalami gangguan besar pada Rabu (30/7) akibat masalah teknis pada sistem pengendalian lalu lintas udara (ATC). Masalah ini melumpuhkan sejumlah bandara utama, termasuk Heathrow, Stansted, Manchester, dan Edinburgh. 

Meski gangguan hanya berlangsung selama 20 menit, dampaknya signifikan. Di mana lebih dari 150 penerbangan dibatalkan dan banyak lainnya tertunda hingga malam hari.

Perusahaan pengendalian lalu lintas udara, NATS, menyatakan masalah ini terkait sistem radar dan segera diatasi dengan beralih ke sistem cadangan. NATS memastikan tidak ada indikasi bahwa insiden ini terkait serangan siber. Untuk menjaga keselamatan, jumlah penerbangan di wilayah London dibatasi selama gangguan berlangsung. 

“Sistem yang bermasalah telah dipulihkan, dan kami bekerja sama dengan maskapai serta bandara untuk menyelesaikan penumpukan penerbangan dengan aman,” kata NATS, seraya meminta maaf atas gangguan ini.

Ini merupakan gangguan besar kedua yang dialami NATS dalam dua tahun, setelah insiden serupa pada Agustus 2023 yang mengganggu lebih dari 700.000 penumpang. Pemerintah Inggris menyatakan sedang bekerja sama dengan NATS untuk menyelidiki penyebab masalah ini.

Maskapai seperti British Airways dan EasyJet melaporkan dampak signifikan. British Airways meminta maaf kepada pelanggan dan berupaya meminimalkan gangguan, sementara EasyJet menyarankan penumpang untuk memeriksa status penerbangan mereka. Bandara Heathrow juga mengimbau penumpang untuk menghubungi maskapai sebelum berangkat, sementara bandara Birmingham dan Manchester memperkirakan jadwal penerbangan kembali normal pada Kamis.

Dampak gangguan ini dirasakan banyak penumpang. Asha, 18, seorang pelancong dari Manchester, terjebak di landasan pacu selama berjam-jam setelah penerbangannya ke Amsterdam dibatalkan. “Liburan pertama saya jadi berantakan,” keluhnya. 

Sementara itu, John Carr, 35, yang akan menghadiri latihan pernikahan saudaranya di Norwegia, mengaku stres karena penerbangannya dibatalkan tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Situasinya sangat buruk, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kata temannya, James Hedges.

Jumlah Pembatalan Penerbangan Terbanyak

Menurut data Cirium, sebanyak 84 penerbangan keberangkatan dan 71 kedatangan di seluruh bandara Inggris dibatalkan, dengan Heathrow mencatatkan jumlah pembatalan terbanyak. Sejumlah penerbangan juga dialihkan ke bandara di Eropa.

Pemimpin Partai Liberal Demokrat, Ed Davey, menyebut insiden ini “sangat tidak dapat diterima” dan mendesak pemerintah untuk menyelidiki. Sementara itu, Kepala Operasional Ryanair, Neal McMahon, menyebut gangguan ini “keterlaluan” dan meminta kepala NATS, Martin Rolfe, mengundurkan diri. Meski begitu, penumpang seperti Robin Ilott dari Hampshire memilih bersikap realistis: “Lebih baik aman daripada menyesal. Tidak ada yang ingin pesawat bertabrakan di udara.” (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya