Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ASTRAZENECA mengumumkan uji coba kandidat vaksin covid-19 yang dikembangkan bersama Universitas Oxford telah dilanjutkan di AS.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) hari ini mengizinkan dimulainya kembali di AS, menyusul dimulainya kembali uji coba di negara lain dalam beberapa pekan terakhir," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.
AS adalah satu-satunya negara dimana uji coba kandidat vaksin tersebut ditangguhkan setelah seorang peserta menderita penyakit enam minggu lalu. Covid-19 kini telah menewaskan lebih dari 223.000 orang Amerika.
Uji coba itu ditangguhkan di seluruh dunia pada 6 September, tetapi dilanjutkan segera, setelah itu di Inggris dan dalam minggu-minggu berikutnya di Afrika Selatan, Brasil lalu Jepang, dengan pihak berwenang memutuskan penyakit itu tampaknya tidak terkait dengan vaksin.
"FDA meninjau kembali semua data keamanan dari uji coba secara global dan menyimpulkan aman untuk melanjutkan uji coba tersebut," tutur AstraZeneca.
Baca juga: Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Meninggal di Brasil
Perusahaan tersebut pun berharap mendapatkan hasilnya di akhir tahun ini. Proyek vaksin AstraZeneca/Oxford adalah salah satu yang paling menjanjikan di dunia untuk memerangi pandemi global, yang kini telah merenggut nyawa 1,1 juta orang.
Kandidat vaksin tersebut adalah salah satu dari 10 kandidat vaksin yang sedang diuji pada puluhan ribu orang dalam uji coba fase 3.
Di Amerika Serikat, dua kandidat vaksin teratas yang bersaing untuk mendapatkan lampu hijau dari FDA adalah yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna. Keduanya berharap untuk meminta persetujuan pada bulan depan.
Banyak negara mengandalkan penggunaan vaksin AstraZeneca / Oxford untuk menginokulasi penduduk mereka. (AFP/OL-5)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved