Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENELITI di Inggris, Selasa (20/10), mengatakan mereka berharap dapat menginfeksi sukarelawan yang sehat dengan virus yang menyebabkan covid-19. Hal itu merupakan bagian dari sebuah studi inovatif untuk mengetahui jumlah virus yang dibutuhkan agar seseorang terinfeksi.
Program Tantangan Manusia - kemitraan yang mencakup Imperial College London - berharap pekerjaan itu pada akhirnya akan membantu masayarakat dunia.
"(Berharap) mengurangi penyebaran virus korona, mengurangi dampaknya, dan mengurangi kematian," tulis Imperial College.
Baca juga: Rumah Sakit di Madrid Berjuang saat Lonjakan Korona
Sebagai yang pertama di dunia, tahap pembukaan proyek akan memeriksa kemungkinan untuk memaparkan sukarelawan yang sehat dengan virus korona SARS-CoV-2.
Mereka berencana merekrut sukarelawan berusia antara 18 dan 30 tahun tanpa kendala kesehatan yang mendasar seperti penyakit jantung, diabetes, atau obesitas.
"Pada fase awal ini, tujuannya adalah menemukan jumlah virus terkecil yang diperlukan untuk menyebabkan seseorang terinfeksi covid-19," kata Imperial College dalam sebuah pernyataan.
Jenis penelitian ini, yang dikenal sebagai studi tantangan manusia, jarang digunakan karena beberapa orang menganggap risiko yang terlibat dalam menginfeksi individu yang sehat tidak etis.
Tetapi para peneliti yang berlomba memerangi covid-19 mengatakan risiko itu bisa dibenarkan. Lantaran penelitian semacam itu berpotensi dengan cepat mengidentifikasi vaksin yang paling efektif dan membantu mengendalikan penyakit yang telah menewaskan lebih dari 1,1 juta orang di seluruh dunia.
"Dengan sengaja menginfeksi sukarelawan dengan patogen manusia yang diketahui tidak pernah dianggap enteng," kata Profesor Peter Openhaw, rekan peneliti dalam studi tersebut.
"Namun, penelitian semacam itu sangat informatif tentang suatu penyakit, bahkan yang dipelajari dengan sangat baik seperti covid-19."
Studi tantangan manusia sebelumnya telah digunakan untuk mengembangkan vaksin untuk penyakit termasuk tifus, kolera, dan malaria. (CNA/OL-1)
Menghitung domba untuk tidur adalah praktik yang terkenal, tetapi apakah itu benar-benar membantu Anda tidur?
Dua studi yang dipimpin oleh Leonie Balter dari Universitas Stockholm menyoroti pentingnya tidur dalam memengaruhi seberapa tua atau muda seseorang merasa.
Survei Gallup dan Walton Family Foundation menemukan kebahagiaan generasi Z menurun ketika memasuki usia dewasa.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Studi menunjukkan suhu yang tinggi dapat mengganggu proses tidur, terutama bagi individu yang rentan terhadap insomnia.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat memperpanjang umur hewan, tetapi apakah hal ini berlaku juga untuk manusia?
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved