Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Peretas Rusia, Tiongkok, dan Iran Ancam Ganggu Pilpres AS

Haufan Hasyim Salengke
11/9/2020 11:49
Peretas Rusia, Tiongkok, dan Iran Ancam Ganggu Pilpres AS
Ilustrasi peretas(Medcom)

PERETAS yang memiliki hubungan dengan Rusia, Tiongkok, dan Iran berusaha memengaruhi Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020. Mereka menargetkan dan mengintip orang-orang dan kelompok yang terlibat dalam pemilu November, ungkap Microsoft.

Peretas Rusia yang menerobos kampanye Partai Demokrat 2016 kembali terlibat, kata perusahaan teknologi itu.

“Jelas kelompok-kelompok kegiatan asing telah meningkatkan upaya mereka menargetkan pemilu,” ujar Microsoft seperti dilansir BBC, Jumat (11/9).

Baik kampanye Presiden Donald Trump maupun Joe Biden berada dalam bidikan para perampok dunia maya.

Baca juga: Trump Bantah Berbohong Soal Covid-19

Peretas Rusia dari kelompok Strontium telah menargetkan lebih dari 200 organisasi, banyak di antaranya terkait dengan partai politik AS--baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat, kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Penyerang dunia maya yang sama juga menargetkan partai politik Inggris, kata Microsoft, tanpa menentukan yang mana.

Strontium juga dikenal sebagai Fancy Bear, unit serangan dunia maya yang diduga berafiliasi dengan intelijen militer Rusia, GRU.

"Mirip dengan apa yang kami amati pada 2016, Strontium meluncurkan kampanye untuk mengambil kredensial log-in orang atau menyusupi akun mereka, mungkin untuk membantu pengumpulan intelijen atau operasi gangguan," kata Wakil Presiden Microsoft Tom Burt yang bertanggung jawab atas keamanan dan kepercayaan pelanggan.

Sementara Tiongkok disebut telah meluncurkan serangan yang menargetkan individu yang terkait dengan kampanye Biden. Sebaliknya, peretas Iran terus berupaya menargetkan orang-orang yang terkait dengan kampanye Trump.

Sebagian besar serangan siber tidak berhasil, menurut Microsoft. Serangan juga belum dilakukan terhadap kelompok yang menangani sistem pemungutan suara.

"Apa yang kami lihat konsisten dengan pola serangan sebelumnya yang tidak hanya menargetkan kandidat dan staf kampanye tetapi juga mereka yang berkonsultasi tentang masalah-masalah utama," kata Burt.

Microsoft melaporkan kelompok-kelompok Tiongkok telah melancarkan serangan terhadap akun surel pribadi orang-orang yang berafiliasi dengan kampanye Biden, serta setidaknya satu orang terkemuka yang sebelumnya terkait dengan pemerintahan Trump.

Orang-orang terkemuka dalam komunitas urusan internasional, institusi akademik, dan organisasi kebijakan juga dikatakan telah menjadi sasaran kelompok peretas Tiongkok, yang dikenal sebagai Zirkonium.

Kelompok Iran yang dikenal sebagai Fosfor tidak berhasil mengakses akun pejabat Gedung Putih dan staf kampanye Trump antara Mei dan Juni tahun ini.

Microsoft tidak dapat menentukan tujuan para peretas Rusia, Tiongkok, dan Iran. Google mengatakan pada Juni mereka telah mendeteksi upaya peretasan dunia maya serupa oleh Tiongkok dan Iran.

Wakil sekretaris pers nasional kampanye Trump Thea McDonald mengatakan, "Kami adalah target besar, jadi tidak mengherankan melihat aktivitas jahat diarahkan pada kampanye atau staf kami."

Sementara seorang pejabat kampanye Biden mengatakan, "Kami telah mengetahui sejak awal kampanye kami bahwa kami akan menjadi sasaran serangan seperti itu dan kami siap menghadapinya."

Laporan ini muncul sehari setelah pengungkap fakta di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menuduh dia ditekan untuk meremehkan ancaman campur tangan Rusia di AS karena membuat Presiden Trump tercitra jelek. (BBC/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya