Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ada Ribuan Kasus Kejahatan terkait Covid-19 di Tiongkok

Faustinus Nua
28/8/2020 17:30
Ada Ribuan Kasus Kejahatan terkait Covid-19 di Tiongkok
Foto udara wilayah Ibu Kota Negara Tiongkok, Beijing.(AFP/Wang Zhao)

RIBUAN orang dicurigai terlibat dalam tindakan kejahatan terkait covid-19 sejak Januari. Aparat keamanan Tiongkok bahkan telah menangkap ribuan orang tersebut.

Kejahatan meliputi pembunuhan petugas medis, menjual peralatan medis yang rusak, hingga penipuan riwayat perjalanan. Salah satu kasus bahkan terkait pemukulan seorang pembeli sampai mati, karena tidak menggunakan masker.

Adapun kasus lain terkait seseroang yang sengaja menabrak pekerja medis dengan mobil. Kemudian ada yang ditangkap karena menikam petugas kesehatan saat pengecekan suhu tubuh.

Baca juga: Tidak Ingin Monopoli, Tiongkok Siap Bagikan Vaksin Covid-19

Beberapa orang juga dituduh menggelapkan dana bantuan untuk pasien covid-19. Lalu, ada yang menjual peralatan medis rusak dan penipuan riwayat perjalanan atau kondisi kesehatan.

"Dari Januari hingga Juli, 5.797 orang ditangkap dan 6.755 diadili," bunyi pernyataan Kejaksaan Agung Tiongkok.

Pernyataan itu tidak menjelaskan berapa banyak orang yang masih ditahan, atau sudah dijatuhi hukuman. Sebagian besar wilayah Tiongkok telah berhasil mengendalikan penyebaran covid-19, sejak kasus pertama muncul di Wuhan pada akhir 2019.

Baca juga: Hubungan AS-Tiongkok Memanas, Pemimpin Dunia Serukan Persatuan

Otoritas Tiongkok sempat menerapkan lockdown ketat, pelacakan kontak yang agresif dan pemantauan di lingkungan warga. Negara Tirai Bambu juga memanfaatkan aplikasi di telepon pintar untuk mendeteksi kasus positif covid-19.

Masker wajib digunakan warga Tiongkok di sejumlah tempat publik. Seperti, supermarket, taman, bioskop, hingga transportasi umum. Namun, kewajiban mengenakan masker sudah mulai dilonggarkan, karena negara itu belum melaporkan infeksi lokal dalam beberapa hari terakhir.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya