Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Australia Terbuka untuk Pulangkan Teroris Masjid di Selandia Baru

Faustinus Nua
28/8/2020 12:10
Australia Terbuka untuk Pulangkan Teroris Masjid di Selandia Baru
PM Australia Scott Morrison(AFP/Sean Davey)

PERDANA Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pihaknya terbuka untuk wacana memulangkan teroris dari Selandia Baru dan menjalani hukuman seumur hidupnya di Australia.

Brenton Tarrant, 29, dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat pada Kamis atas serangan terhadap dua masjid tahun lalu yang menewaskan 51 jemaah Muslim.

Wakil PM Selandia Baru Winston Peters mengatakan Tarrant harus dipindahkan ke sistem penjara Australia.

"Komunitas Islam dan seluruh Selandia Baru telah cukup menderita tanpa harus membayar biaya penjara yang sangat besar untuk menjaganya tetap aman di sistem penjara kami," kata Peters.

Menanggapi hal itu, Morrison mengatakan dia tidak menerima permintaan untuk mentransfer Tarrant. Tetapi Australia siap untuk membicarakan prospek tersebut dengan mitranya dari Selandia Baru Jacinda Ardern.

"Apakah dia ditahan di Australia atau Selandia Baru, lihat kami terbuka untuk diskusi itu," katanya.

"Itu jelas memiliki banyak implikasi, keputusan semacam ini. Perdana Menteri Selandia Baru dan saya akan membicarakan masalah itu," imbuhnya.

Baca juga: Tarrant Dijerat 50 Dakwaan Pembunuhan

Dia menambahkan keinginan para anggota keluarga yang berduka akan menjadi yang hal terpenting terkait wacana itu. Menurutnya, dalam setiap keputusan tentang masa depan Tarrant perlu diperhatikan masukan dari keluarga korban.

"Yang terpenting, kami prihatin tentang apa pandangan keluarga bagi mereka yang terkena dampak dan kami ingin melakukan hal yang benar untuk mereka," ungkapnya.

Tarrant, mantan instruktur gym dari kota Grafton pedesaan New South Wales, pindah ke Selandia Baru pada 2017 dan segera mulai merencanakan serangan terhadap komunitas Muslim di negara itu.

Dokumen pemerintah menunjukkan biayanya sekitar 4.900 dolar New Zealand atau US$ 3.240 per hari untuk menahan Tarrant di balik jeruji besi dibandingkan dengan 302 dolar New Zealand untuk tahanan biasa. Dokumen-dokumen tersebut menyebut Tarrant kemungkinan memiliki kebutuhan dan risiko.

Tarrant telah menimbulkan masalah bagi otoritas penjara, ketika sebuah surat yang dia tulis dari penjara diposting di situs ekstremis 4Chan pada Agustus tahun lalu. Di dalamnya, Tarrant memuji fasis Inggris Oswald Mosley dan memperingatkan ada konflik besar.(CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya