Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

WHO Sebut Korupsi APD Saat Pandemi Sebagai Pembunuhan

Basuki Eka Purnama
22/8/2020 12:21
WHO Sebut Korupsi APD Saat Pandemi Sebagai Pembunuhan
Seorang petugas melakukan swab test di sebuah rumah sakit di Soweto, Afrika Selatan.(AFP/Luca Sola)

PRAKTIK korupsi dalam pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan saat pandemi covid-19 adalah pembunuhan. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (21/8).

Dengan keras, Tedros menyebut korupsi yang menyebabkan tenaga kesehatan tidak menggunakan APD yang memadai saat menangani pasien covid-19 tidak hanya mengancam nyawanya namun juga nyawa pasien.

Hal itu dikatakan Tedros menanggapi dugaan korupsi di Afrika Selatan (Afsel) saat pandemi covid-19.

Baca juga: Korban karena Covid-19 di Victoria Bertambah 13

"Korupsi apa pun tidak bisa diterima," tegas Tedros. "Namun, korupsi terkait APD, bagi saya, adalah pembunuhan. Itu karena pekerja kesehatan yang bekerja tanpa APD membahayakan jiwanya. Dia juga membahayakan jiwa pasien yang ditanganinya."

"Jadi itu adalah korupsi dan pembunuhan. Praktik semacam itu harus dihentikan," imbuhnya.

Dugaan korupsi di Afsel mengemuka seiring laporan adanya pejabat pemerintah lokal yang menimbun dan menjual donasi makanan yang diperuntukan bagi keluarga yang terdampak covid-19.

Kemarahan semakin memuncak setelah sejumlah rumah sakit menemukan bahwa masker, gaun, dan APD lainnya yang dibeli untuk mereka tidak pernah mereka terima.

Unit Penyelidikan Khusus Afsel kini tengah menyelidiki lebih dari 160 perusahaan yang bertugas menyediakan alat pelindung diri. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya