Filipina berencana untuk melaksanakan uji klinis untuk vaksin covid-19 buatan Rusia pada Oktober mendatang.
Juru bicara kepresidenan Harry Roque, pada Kamis (13/8), mengumumkan target itu setelah ilmuwan Filipina bertemu dengan perwakilan pengembang vaksin di fasilitas penelitian Gamaleya. Mereka telah membahas uji coba dan informasi tentang inokulasi, sementara Presiden Rodrigo Duterte diperkirakan akan diinokulasi paling cepat Mei.
Rusia pada Selasa mengumumkan sebagai negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin covid-19. Moskow memberi nama Sputnik V sebagai penghormatan atas peluncuran satelit pertama di dunia oleh Uni Soviet.
Namun, keputusan itu justru menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa ahli. Mereka khawatir hal itu mungkin menempatkan prestise nasional di atas keselamatan.
Baca juga: Demokrasi Taiwan Dipandang Kunci Keberhasilan Memerangi Covid-19
Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan bahwa semua uji klinis harus melalui proses pengaturan. Uji klinis fase tiga di Filipina akan berlangsung dari Oktober hingga Maret 2021, setelah panel ahli vaksin menyelesaikan tinjauannya pada uji coba fase satu dan dua Rusia pada September.
Presiden Duterte sendiri ingin mengakses vaksin tersebut. Pada bulan Juli, dia mengajukan permohonan ke Tiongkok untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas vaksin covid-19 yang tengah dikembangkan. Namun, setelah Rusia mengumumkan vaksinnya, Filipina juga ingin diprioritaskan.
Duterte telah berjanji bahwa Filipina, yang mengalami kontraksi ekonomi terbesar dalam hampir tiga dekade, akan kembali normal pada bulan Desember. Filipina diketahui sempat melaporkan rekor tertinggi dalam jumlah kasus virus covid-19 harian sejak Juli.
Virus covid-19 telah menginfeksi lebih dari 143.000 orang dan menewaskan 2.404 orang di Filipina. Lockdown baru-baru ini diberlakukan kembali di Manila dan sekitarnya. (CNA/OL-14)