Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ekonomi Anjlok 16,5%, Filipina Masuk Jurang Resesi

Faustinus Nua
06/8/2020 15:05
Ekonomi Anjlok 16,5%, Filipina Masuk Jurang Resesi
Polisi di Manila, Filipina, memeriksa pesepeda di tengah kebijakan pembatasan terkait covid-19.(AFP/Ted Aljibe)

OTORITAS Filipina melaporkan ekonomi negara itu anjlok lebih dari yang diperkirakan. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Filipina anjlok 16,5%, yang menandakan resesi pertama kali sejak 1981.

Ekonomi negara di kawasan Asia Tenggara sangat dipengaruhi berbagai kebijakan penanganan pandemi covid-19. Aktivitas perekonomian domestik sangat terpukul dengan pembatasan ketat yang cukup lama.

Baca juga: Filipina Perpanjang Pembatasan Covid-19 di Manila

"Filipina jatuh dalam resesi dengan kehancuran Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2020. Itu menunjukkan dampak destruktif dari lockdown. Ekonomi negara ini bergantung pada konsumsi," ujar ekonom senior ING, Nicholas Antonio Mapa.

Berdasarkan data statistik, PDB turun lebih dari perkiraan dengan kontraksi hingga 9%. Realisasi itu bahkan lebih buruk dari realisasi PDB kuartal I 2020 yang turun 0,7%.

Kondisi ekonomi yang terguncang akibat pandemi berpotensi lebih buruk di periode berikutnya. Mengingat, pemerintah kembali menerapkan pembatasan ketat di Manila, Ibu Kota Flipina. Berikut, pembatasan ketat di sejumlah provinsi terdekat selama dua minggu.

Indeks saham utama Filipina terpantau sedikit bereaksi pada data statistik PDB. Sejumlah sektor usaha sudah diperintahkan tutup sementara waktu. "Rekor pengangguran tertinggi diperkirakan naik dalam beberapa bulan mendatang. Kami tidak yakin ada perputaran cepat dalam konsumsi masyarakat. Terlebih, kasus covid-19 masih meningkat," pungkas Nicholas.

Baca juga: Singapura Alami Resesi, Ekspor Indonesia Malah Meningkat

Adapun tingkat inflasi diprediksi tetap terkendali sepanjang tahun. Bank Sentral memiliki ruang melonggarkan kebijakan moneter. Termasuk, memangkas suku bunga acuan dengan total 175 basis poin (bps) hingga ke rekor terendah 2,25% pada tahun ini.

Kasus covid-19 di Filipina mencapai 115 ribu orang. Negara ini menjadi salah satu kasus tertinggi di kawasan Asia Timur.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya