Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keluarkan Surat Bebas Korona Palsu, Pemilik RS Bangladesh Ditahan

Basuki Eka Purnama
16/7/2020 12:10
Keluarkan Surat Bebas Korona Palsu, Pemilik RS Bangladesh Ditahan
Tersangka pemberi surat bebas covid-19 palsu Mohammad Shahed (tengah) setelah ditangkap polisi Bangladesh.(AFP/STR)

SEORANG pemilik rumah sakit di Bangladesh yang dituding mengeluarkan ribuan surat bebas covid-19 palsu, Rabu (15/7), ditangkap saat berusaha melarikan diri ke India dengan menyamar mengenakan burqa.

Penangkapan ini mengakhiri sembilan hari perburuan terhadap Mohammad Shahed yang dituding mengeluarkan surat bebas covid-19 kepada pasien yang bahkan tidak menjalani tes virus korona.

Pria berusia 42 tahun itu merupakan salah satu dari puluhan orang yang ditahan polisi Bangladesh selama beberapa hari terkait penipuan tersebut.

Baca juga: Akibat Covid-19, Parade Mawar California Dibatalkan

Pakar di Bangladesh memperingatkan surat palsu itu bisa memperburuk penyebaran covid-19 di negara berpenduduk 168 juta orang itu.

"Dia ditangkap saat berada di sebuah bank di perbatasan saat akan berusaha melarikan diri ke India. Saat ditangkap, dia mengenakan burqa," ujar juru bicara Batalion Gerak Cepat Koloniel Ashique Billah.

"Rumah sakit miliknya menjalankan 10.500 tes covid-19. Dari jumlah itu, 4.200 asli sementara sisanya, 6.300 pasien mendapat surat bebas covid-19 tanpa menjalani tes," imbuhnya.

Shahed juga didakwa menarik bayaran untuk mengeluarkan sertifikat itu dan merawat pasien covid-19 meski dia telah sepakat dengan pemerintah untuk memberikan perawatan gratis.

Pekan lalu, Italia membekukan kedatangan pesawat dari Bangladesh. Pasalnya, sejumlah penumpang yang tiba dari Dhaka ternyata positif covid-19.

"Padahal mereka membawa surat yang menyatakan mereka negatif covid-19," ujar tokoh pekerja migran Bangladesh Shakirul Islam.

"Pemerintah harus memastikan kualitas uji covid-19 di dalam negeri demi menyelamatkan para pekerja migran," lanjutnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya