Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Semakin Tegang, Korut Siap Edarkan Selebaran Anti-Korsel

Haufan Hasyim Salengke
21/6/2020 19:04
Semakin Tegang, Korut Siap Edarkan Selebaran Anti-Korsel
Seorang pria berjalan dekat pagar perbatasan Korut-Korsel, yang dihiasi pita harapan perdamaian.(AFP/Jung Yeon-je)

KOREA Utara menegaskan rencana untuk mengirim selebaran anti-Korea Selatan di wilayah perbatasan. Mereka menilai perjanjian antar-Korea yang melarang kegiatan tersebut sebagai “dokumen mati".

Pada Sabtu waktu setempat, media pemerintah Korea Utara melaporkan Pyongyang tengah mencetak materi propaganda anti-Korea Selatan dalam jumlah besar. Pemerintah siap mengirimkan selebaran itu ke seberang perbatasan.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyampaikan penyesalan, serta mendesak Pyongyang untuk segera mencabut rencana itu. Sebab, langkah Korea Utara melanggar kesepakatan KTT antar-Korea.

Baca juga: Hubungan dengan Korut Memanas, Korsel Kirim Utusan ke AS

"Kami menyadari penyebaran selebaran adalah pelanggaran perjanjian Utara-Selatan. Tidak berniat untuk mempertimbangkan kembali, atau mengubah rencana kami pada saat hubungan Utara-Selatan telah dihancurkan," ujar seorang juru bicara North's United Front Department (UFD) dalam pernyataan yang disiarkan KCNA.

"Pihak berwenang Korea Selatan tidak bisa lagi berbicara tentang perjanjian yang telah direduksi menjadi dokumen mati," imbuh sang juru bicara.

Mengirim selebaran propaganda ke Selatan adalah tindakan pembalasan Korea Utara, sebagai tanggapan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim pembelot di Selatan melalui balon besar ke Utara.

Baca juga: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea

Pyongyang menyebut Seoul sebagai musuh, serta bersumpah untuk memutus semua jalur komunikasi lintas batas. Sebab, mereka marah atas masalah pengiriman propaganda anti-Pyongyang.

Pekan lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar negara di kota perbatasan, Kaesong. Kantor itu awalnya dibuka sebagai hasil pertemuan puncak antara dua pemimpin negara pada 2018.(Yonhap/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik