Pentagon Tuduh Korut Terus Tebar Ancaman

Haufan Hasyim Salengke
19/6/2020 07:28
Pentagon Tuduh Korut Terus Tebar Ancaman
Tentara Korea Selatan diterjunkan untuk pengamanan di Paju, berbatasan dengan Korea Utara, setelah Pyongyang terus menebarkan ancaman.( Seoul Shinmun / AFP)

PEJABAT senior Pentagon, Kamis (18/6) menyatakan provokasi Korea Utara baru-baru ini terhadap Korea Selatan menunjukkan negara komunis itu terus menghadirkan ancaman luar biasa terhadap kawasan. Berbicara dalam teleconference, David Helvey, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik, mengatakan Amerika Serikat tetap berkoordinasi erat dengan Korsel untuk memastikan kesiapan menghadapi ancaman Korut.

"Seperti yang telah kita ingatkan dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara terus menghadirkan ancaman luar biasa terhadap kawasan dan menuntut kewaspadaan kita yang berkelanjutan," ujarnya.

"Sulit mengatakan apa yang akan terjadi selama beberapa hari dan minggu ke depan," tambahnya.

"Tapi saya pikir penting untuk mengatakan kita tetap waspada terhadap segala jenis ancaman dan provokasi."

Pyongyang mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Seoul karena dituduh gagal menghentikan pembelot mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang ke Korea Utara dengan balon. Awal pekan ini, Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasannya Kaesong.

Ditanya tentang nasib kelanjutan latihan militer berskala besar Korsel-AS dan membawa aset strategis ke Semenanjung Korea, Helvey mengatakan itu adalah salah satu hal yang terus mereka bicarakan dengan sekutu Korsel.

"Untuk memastikan kami sebagai aliansi menghadirkan kemampuan pencegahan dan pertahanan gabungan yang paling efektif bagi rakyat Korea Selatan. Dan sejujurnya, itu adalah sesuatu yang membantu menjaga kepentingan kita dan menjaga perdamaian dan stabilitas di seluruh wilayah Indo-Pasifik," terangnya.

Helvey menambahkan retorika dan tindakan Korut baru-baru ini tidak akan menghalangi AS dari tujuan mencapai denuklirisasi Pyongyang. Pentagon terus mendukung upaya diplomatik untuk mencapai tujuan itu dengan mempertahankan kekuatan militer yang kredibel, serta dengan bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk menegakkan sanksi PBB di Korut.

baca juga: Utusan Nuklir Korsel Mendadak ke AS

Soal spekulasi Presiden Donald Trump dapat menarik pasukan AS keluar dari Korsel jika negosiasi mengenai pembagian biaya pertahanan serba salah, Helvey tidak memberi jawaban langsung.

"Saya hanya akan mengatakan kita secara rutin, memang kita terus menerus, sedang melihat postur kekuatan global kita untuk memastikan pasukan kami berada di tempat kami membutuhkannya, berdasarkan ancaman yang kami lihat dan kewajiban aliansi kami," ujarnya. (Yonhap/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya