Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kehidupan Malam di Tokyo Mulai Pulih

NHK/Hym/I-1
14/6/2020 04:43
Kehidupan Malam di Tokyo Mulai Pulih
Warga berkumpul di izakaya atau bar khas Jepang di Distrik Shinbashi, Tokyo, pada 29 Mei 2020(AGP )

GUBERNUR Tokyo, Yuriko Koike, telah mengumumkan mulai Jumat (12/6), Tokyo Alert dicabut dan pada saat yang sama kota itu memasuki step ketiga dari roadmap penanganan covid-19.

Pemerintah Metropolitan Tokyo memutuskan untuk menonaktifkan peringatan waspada terhadap virus korona baru (covid-19) dan mulai pindah ke tahap ketiga dan terakhir dari rencananya untuk memulai kembali bisnis dan membuka kembali kegiatan masyarakat pada 19 Juni.

Saat dikutip dari NHK, Sabtu (13/6), fase ketiga dari rencana penanganan covid-19 di kota ini mencakup pencabutan kebijakan penutupan bisnis untuk fasilitas hiburan dan rekreasi. Dalam hal ini termasuk tempat karaoke, bar, arcade, serta taman hiburan.

Sejak Jumat (12/6), taman hiburan, pusat permainan, ruang pachinko, ruang karaoke, dan kafe internet diizinkan untuk dibuka kembali. Bar reguler, izakaya, dan restoran lain telah dibuka kembali, tetapi mereka akan diizinkan untuk memperpanjang waktu mereka. Mereka diminta tutup pukul 22.00, tetapi sekarang bisa tetap buka sampai tengah malam.

Satu minggu kemudian, tempat live music dan bar dengan host atau hostes akan bebas untuk dibuka kembali. Hampir semua aturan pembatasan bisnis akan dicabut.

“Dalam tahap ketiga dan terakhir ini, hampir semua permintaan penutupan bisnis di Tokyo akan dicabut,” kata Koike pada Kamis (11/6) dalam
pertemuan satgas virus korona baru di kota itu.

Meskipun kemarin jumlah pasien baru di Tokyo masih tercatat 22 orang, dari tujuh indikator yang ada, secara keseluruhan kondisi penularan di Tokyo dianggap sudah membaik dan kapasitas fasilitas kesehatan dianggap mencukupi.

“Ini akan menjadi waktu yang lama sampai pengobatan atau vaksinasi tersedia. Jadi, kita harus belajar untuk hidup dengan virus korona dan mempertahankan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah gelombang kedua,” jelasnya lagi.

Untuk fasilitas-fasilitas yang masih dibatasi operasinya, pembatasan ini direncanakan akan dicabut minggu depan pada 19 Juni.

“Pastinya jadi khawatir juga ya dengan kebijakan ini. Ketika masih ada batasanbatasan pun, penularan dari dunia malam ini berlangsung terus, bisa dibayangkan bila pembatasan-pembatasan ini dicabut,” ung kap Yati Anggraini, seorang WNI di Jepang dalam sebuah unggahan di Facebook.

Pada saat yang sama, gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Bangsal Shinjuku dan Jembatan Pelangi di Teluk Tokyo menyalakan lampu merah untuk mencerminkan urgensi peringatan Gubernur. (NHK/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya