Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Negara Besar Eropa Minta UE Punya Regulasi Khusus Hadapi Pandemi

Nur Aivanni
10/6/2020 17:39
Negara Besar Eropa Minta UE Punya Regulasi Khusus Hadapi Pandemi
Bandara Tegel di Berlin diperpanjang masa operasionalnya di fase kenormalan baru di Jerman(AFP/Tobias Schwarz)

NEGARA-negara besar di Eropa mendesak Uni Eropa untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi pandemi berikutnya setelah respons yang kacau dalam menangani virus korona baru penyebab Covid-19.

Dikutip dari AFP, negara-negara itu mengatakan harus ada pendekatan bersama yang dilakukan oleh negara-negara Eropa untuk menghadapi tantangan seperti covid-19 di masa depan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh para pemimpin negara-negara Eropa termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam sebuah surat dan kertas kebijakan kepada pejabat tinggi Uni Eropa.

Eropa telah menjadi benua yang paling terpukul dengan hampir 185.000 orang meninggal akibat virus korona. Para pemimpin negara-negara Eropa mengatakan kurangnya koordinasi membuat negara-negara kekurangan peralatan medis yang penting ketika mengatasi virus korona.

Meskipun Eropa memiliki catatan yang mengerikan, sebagian besar negara di benua itu telah keluar dari kebijakan lockdown pada Selasa, dengan Siprus menyambut penerbangan wisatawan pertamanya dalam hampir tiga bulan dan pejabat Prancis mengumumkan Menara Eiffel akan dibuka kembali pada 25 Juni.

Sementara itu, di Rusia, warga Moskow berbondong-bondong ke taman-taman setelah pembatasan yang diberlakukan sejak 30 Maret itu dicabut meskipun ada 8.595 kasus baru yang dicatat di Rusia pada Selasa dan jumlah korban meninggal melewati angka 6.000.

"Ini menyenangkan dan ada banyak orang di jalanan," kata manajer pemasaran Olga Ivanova yang tengah berjalan di ibukota Rusia itu. "Ini hari yang indah," tambahnya.

Baca juga : WHO Klarifikasi soal Penularan Covid-19 dari Orang Tanpa Gejala

Rusia memiliki jumlah infeksi terkonfirmasi ketiga tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil, tetapi para pejabat mengatakan itu disebabkan oleh kampanye pengujian yang sangat besar dan menunjukkan tingkat kematian yang relatif rendah.

Namun, para kritikus mengatakan angka kematian kurang dilaporkan dan menuduh pencabutan pembatasan yang cepat tersebut karena alasan politik.

Di seluruh dunia, angka kematian akibat covid-19 telah melewati 407.000, dengan lebih dari tujuh juta infeksi.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling terpukul oleh pandemi baik dalam hal jumlah kasus maupun korban jiwa. AS mencatat 819 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total yang meninggal di negara tersebut ada lebih dari 111.000 dari 1,9 juta kasus.

Dan krisis kesehatan pun terus meningkat di Amerika Latin, yang pada Selasa memiliki hampir 1,4 juta kasus dan hampir 70.000 kematian.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Brasil menyebut bahwa angka pada Selasa malam menunjukkan jumlah korban meninggal telah meningkat 1.272 sehingga totalnya menjadi lebih dari 38.400. Jumlah tersebut merupakan tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Inggris. (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya