Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Dua Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rusia di Suriah

Haufan Hasyim Salengke
09/6/2020 11:35
Dua Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rusia di Suriah
Seorang anak sedang melihat konvoi pasukan Rusia dan Amerika di al-Malikiyah (3/6/2020)(AFP/DELIL SOULEIMAN )

Setidaknya dua warga sipil telah tewas dalam serangkaian serangan udara yang diluncurkan oleh jet militer Rusia di beberapa desa di Provinsi Idlib, barat laut Suriah, menurut kelompok aktivis dan penyelamat.

Serangan yang terjadi Senin (8/6) adalah yang pertama sejak gencatan senjata yang ditengahi oleh Turki dan Rusia mulai berlaku lebih dari tiga bulan lalu, membantu menghentikan pertempuran besar di kantong terakhir Suriah yang dikuasai pemberontak.

Serangan udara menghantam serangkaian desa di Jabal al-Zawiya, Idlib selatan dan di kota-kota di Sahl al-Ghab, sebuah daerah yang berbatasan dengan Provinsi Hama.

Baca juga: Israel Tangkap 21 Warga Palestina di Jerusalem

Waleed Asslan, anggota kelompok sukarelawan kemanusiaan Syrian Civil Defence (juga dikenal sebagai White Helmets, yang beroperasi di bagian-bagian Suriah yang dikuasai oposisi) mengatakan dua orang tewas setelah rumah mereka terdampak serangan itu.

"Dua orang tewas sejauh ini dan tiga lainnya terluka di Kota al-Maouzrah," ujar Asslan kepada Al Jazeera dari Kota Ariha.

Dia mengatakan pria, perempuan, dan anak-anak melarikan diri dari rumah mereka di Jabal al-Zawiya ke arah utara karena takut serangan udara lagi.

Obaidah Dandoush, seorang aktivis prooposisi di daerah tersebut mengonfirmasi kedua kematian itu dan mengatakan setidaknya 12 kota menjadi sasaran serangan ketika warga sipil melarikan diri.

"Ada dua kematian warga sipil dan beberapa cedera sejauh ini," kata Dandoush kepada Al Jazeera, yang mengidentifikasi dua warga sipil itu sebagai Mostafa al-Hamsho, 30, dan Hussein al-Aboud, 38.

Hingga berita ini dirilis belum ada komentar dari pemerintah Suriah atau pejabat Rusia. (Al Jazeera/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya