Korut akan Putus Jalur Komunikasi dengan Korsel

Nur Aivanni
09/6/2020 09:36
 Korut akan Putus Jalur Komunikasi dengan Korsel
Mahasiswa Korea Utara ikut serta dalam unjukrasa mengecam 'pembelot dari Utara' di Teater Terbuka Taman Pemuda Pyongyang, Senin (8/6).(AFP/KIM WON JIN)

KOREA Utara akan memutus semua jalur komunikasi antar-Korea dengan Korea Selatan, termasuk hotline antara para pemimpin kedua negara, pada Selasa (9/6).

Dikutip dari CNA, selama beberapa hari, Korut mengecam Korea Selatan. Negara tersebut mengancam akan menutup kantor penghubung antar-Korea dan proyek-proyek lainnya jika Korsel tidak menghentikan pembelot mengirim selebaran anti-Pyongyang ke Korut.

"Korea Utara akan benar-benar memutus dan menutup jalur penghubung antara pihak berwenang Korea Utara dan Selatan, yang telah dipertahankan melalui kantor penghubung bersama Utara-Selatan mulai pukul 12.00 (waktu setempat) pada 9 Juni 2020," kata Korean Central News Agency (KCNA), seperti dikutip dari BBC.

Kedua negara telah mendirikan kantor penghubung bersama untuk mengurangi ketegangan setelah pembicaraan pada tahun 2018. Ketika kantor penghubung tersebut ditutup sementara pada Januari karena pembatasan covid-19, komunikasi antara kedua negara dilakukan melalui sambungan telepon.

Baca juga: Mantan Perdana Menteri Pakistan Positif Covid-19

Kedua negara itu melakukan komunikasi dua kali sehari melalui kantor pada pukul 09.00 dan 17.00 waktu setempat. Pada Senin, Korea Selatan mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam 21 bulan, panggilan telepon di pagi harinya tidak dijawab, meskipun kontak dilakukan pada sore hari.

Pekan lalu, saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, mengancam untuk menutup kantor kecuali Korea Selatan menghentikan kelompok-kelompok pembelot dari mengirimkan selebaran ke Korea Utara.

Dia mengatakan kampanye selebaran itu merupakan tindakan yang melanggar perjanjian damai yang dibuat antara kedua negara tersebut. Dikutip dari AFP, komunikasi yang diputus juga mencakup jalur komunikasi Laut Timur dan Barat antara militer dari kedua pihak.

Kim Yo-jong juga mengancam akan membatalkan perjanjian militer yang ditandatangani dengan Seoul kecuali Korsel menghentikan pengiriman selebaran ke Korut. (CNA/BBC/AFP/A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya