Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RIBUAN pengunjuk rasa tetap melakukan aksi protesnya di jalan-jalan New York City pada Selasa (2/6) malam meski ada pemberlakuan aturan jam malam baru seminggu lagi yang diumumkan oleh Wali Kota Bill de Blasio dalam upaya untuk mengakhiri kekacauan. Aksi protes tersebut menuntut keadilan atas kematian warga kulit hitam George Floyd dan mengakhiri kebrutalan polisi.
Pada hari kedelapan berlangsungnya aksi demonstrasi, kampung halaman Floyd di Houston mengadakan pawai peringatan yang menarik puluhan ribu orang. Keluarga Floyd hadir bersama Wali Kota, kepala polisi dan sekelompok pengunjuk rasa dengan menunggang kuda.
Baca juga: Covid-19 Filipina Naik Menjadi 19.748 dengan 751 Infeksi Baru
Pawai peringatan itu diselenggarakan oleh rapper dari Houston yang terkenal, Trae Tha Truth, yang merupakan teman lama Floyd dan Bun B, yang bekerja dengan keluarga Floyd untuk acara tersebut.
"Kami akan mewakilinya dengan benar," kata Trae Tha Truth kepada beberapa ratus orang yang berkumpul dalam pawai itu. "Kita akan menghancurkan sistem dari dalam ke luar," katanya.
Sementara itu, putri Floyd yang berusia enam tahun, Gianna, dan ibunya, Roxie Washington, tampil pertama kali di depan publik dalam sebuah konferensi pers di Minneapolis.
"Saya ingin semua orang tahu bahwa ini yang diambil para petugas itu dari...," kata Washington sambil menahan isak tangis, sementara putrinya menatapnya. "Pada akhirnya, mereka pulang dan bersama keluarga mereka. Gianna tidak punya ayah. Dia tidak akan pernah melihatnya tumbuh dewasa, lulus. Dia tidak akan pernah mengantarnya ke altar," tuturnya.
Washington mengatakan bahwa dia menginginkan keadilan bagi suaminya karena George merupakan pria yang baik. "Dan ini adalah bukti bahwa dia adalah pria yang baik," ucapnya.
Di tempat lain, demonstrasi berlanjut dengan menentang aturan jam malam setempat. Kendaraan militer yang berlapis baja melewati jalan-jalan di Washington DC ketika para demonstran berbaris dan berlutut di dekat Gedung Putih pada jam-jam sebelum aturan jam malam pukul 19.00 waktu setempat.
Ibukota tetap dalam siaga tinggi dengan menerjunkan sekitar 1.600 tentara AS, menurut Pentagon. Pasukan tersebut tidak berpartisipasi dalam dukungan pertahanan untuk operasi otoritas sipil, kata juru bicara Pentagon Jonathan Rath Hoffman dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Soal Floyd, Bush: Dengarkan Mereka yang Terluka dan Berduka
New York City juga telah memperpanjang aturan jam malamnya. Banyak pengunjuk rasa yang tetap berada di jalan saat aturan jam malam tiba. Di beberapa kota, beberapa aksi tampaknya secara khusus direncanakan untuk melanggar aturan jam malam. American Civil Liberties Union (ACLU) telah mengkritik aturan jam malam di sejumlah lokasi.
"Kami mendesak setiap kota yang memberlakukan aturan jam malam, atau yang sedang mempertimbangkannya, untuk tidak memanfaatkan momentum kekuatan pemerintah yang luar biasa yang diciptakan oleh pandemi yang sedang berlangsung untuk memberlakukan langkah-langkah luas dan tak terbatas," kata ACLU. (The Guardian/OL-6)
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Chauvin tertangkap kamera berlutut di leher Floyd, yang disangka menggunakan uang palsu, selama lebih dari sembilan menit sehingga pria itu pingsan dan meninggal dunia pada 25 Mei 2020.
Keempatnya dinyatakan bersalah karena menggantung boneka yang mirip Vinicius Junior dari sebuah jembatan di dekat fasilitas latihan Real Madrid pada Januari 2023.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap tak ada tindakan rasisme dalam pertandingan Indonesia vs Tiongkok
Vinicius Junior menjadi sasaran aksi rasisme dalam laga La Liga melawan Real Valldolid pada September 2022 saat dia meninggalkan lapangan saat digantikan di Stadion Jose Zorrilla.
Aksi rasisme itu dialamatkan kepada Yance dan Yakob Sayuri selepas kemenangan 1-0 Malut United atas Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024/25, Jumat (2/5).
"Apalagi pernyataan ini dilanjutkan dengan menyebutkan bahwa jika pemain sepak bola yang dinaturalisasi itu beragama Islam maka bisa dinikahkan dengan empat perempuan,"
Joe Willock mendapatkan serangan itu di Instagram setelah the Magpies menyerah 2-1 dari Fulham di St James' Park, Minggu (2/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved