Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Mantan Presiden George W Bush turut angkat bicara mengenai kematian pria kulit hitam George Floyd. Ia meminta Amerika Serikat untuk mencermati 'kegagalan tragisnya' terkait ketidakadilan rasial di negara tersebut.
Bush menyatakan kesedihannya atas apa yang dialami Floyd. Banyak orang Afrika-Amerika, kata Bush, dilecehkan dan diancam di negara mereka sendiri.
"Tragedi ini, dalam serangkaian panjang atas tragedi yang serupa, menimbulkan pertanyaan yang sudah lama tertunda: Bagaimana kita mengakhiri rasisme sistemik dalam masyarakat kita?" kata Bush, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/6).
Baca juga: Para Pemimpin AS Cari Cara Tepat Atasi Unjuk Rasa Rasialis
"Sudah saatnya bagi Amerika untuk memeriksa kegagalan tragis kita," lanjutnya.
Bush tidak menyebut nama rekannya dari Partai Republik dalam pernyataannya tersebut. Namun, dia menekankan perlunya untuk mendengarkan suara-suara begitu banyak orang yang terluka dan berduka.
"Mereka yang berusaha membungkam suara-suara itu tidak mengerti arti Amerika atau bagaimana itu menjadi tempat yang lebih baik," ungkapnya. (CNA/OL-14)
PEMERINTAH tengah berupaya menurunkan tarif bea masuk produk strategis Indonesia ke Amerika Serikat (AS) setelah AS menetapkan kebijakan tarif impor sebesar 19%.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang terpilih pada Juni, meminta Trump untuk membantu mewujudkan perdamaian antara kedua Korea selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Kueng, yang akan menjalani kedua hukuman tersebut secara bersamaan, diberikan kredit selama 84 hari sudah dijalani.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved