Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BURUNDI telah memerintahkan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) utama negara itu dan tiga ahli lainnya yang mengoordinasi respons virus korona baru (covid-19) untuk meninggalkan negara itu.
Para pejabat yang diusir termasuk perwakilan WHO Dr Walter Kazadi Mulombo, koordinator virus korona negara itu Dr Jean Pierre Mulunda Nkata, kepala penyakit menular Dr Ruhana Mirindi Bisimwa, dan seorang ahli laboratorium pengujian covid-19, Profesor Daniel Tarzy.
Dalam sebuah surat tertanggal 12 Mei dan ditujukan ke kantor pusat WHO di Afrika, kementerian luar negeri mengatakan keempat pejabat itu dinyatakan sebagai persona non grata dan karena itu harus meninggalkan wilayah Burundi pada Jumat (15/5).
"Ini adalah seluruh tim WHO yang bertanggung jawab dalam mendukung Burundi dalam respons terhadap covid-19," kata seorang pejabat Burundi kepada kantor berita AFP, yang berbicara dengan syarat anonim.
"Mereka diusir dan menteri kesehatan sepenuhnya mengeluarkan WHO, menuduhnya campur tangan yang tidak dapat diterima dalam managemen virus korona."
Baca juga: Kasus Covid-19 Filipina Capai 12.000, Brasil Lampaui 200.000
Di surat itu tidak dicantumkan alasan atas keputusan tersebut. Sumber-sumber diplomatik dan administrasi mengatakan kepada AFP Kementerian Luar Negeri membatalkan upaya serupa untuk mengusir empat pejabat yang sama sebulan lalu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika telah menggambarkan langkah itu sebagai ‘tidak menguntungkan’ pada saat diperlukan kerja sama yang lebih besar untuk mengatasi penyebaran virus korona baru di benua itu.
"Kami sangat membutuhkan keahlian teknis sebagai benua, yang memiliki sistem kesehatan yang sangat lemah dan infrastruktur yang rapuh," kata direktur CDC Afrika John Nkengasong kepada wartawan.
Pengumuman itu datang hanya beberapa hari sebelum warga Burundi memberikan hak suara mereka pada 20 Mei dalam pemilihan umum presiden, anggota parlemen, dan pejabat lokal.
Negara yang berpenduduk sekitar 11 juta orang itu secara resmi telah mencatat 27 kasus dan satu kematian akibat covid-19.
Tetapi respons pencegahan terhadap penyakit dan pengujian yang rendah memicu kekhawatiran tingkat wabah sebenarnya tidak diketahui. (AFP/Al Jazeera/A-2)
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved