Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

PM Prancis: Saatnya Longgarkan Karantina Wilayah

Antara
28/4/2020 22:23
PM Prancis: Saatnya Longgarkan Karantina Wilayah
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe pergi setelah rapat kabinet mingguan di Elysee Palace di Paris, Prancis, Rabu (19/7/2017)(Antara)

PERDANA Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan pemberlakuan karantina wilayah telah menyelamatkan 62.000 jiwa dalam sebulan, tetapi mempertahankan kebijakan itu akan meningkatkan risiko terhadap terpuruknya ekonomi.

Berbicara di parlemen, dia mengatakan sudah waktunya untuk menjelaskan kepada warga Prancis bagaimana karantina wilayah secara bertahap akan diperlonggar.

Warga Prancis harus belajar bagaimana hidup dengan virus corona jenis baru itu dan melindungi diri mereka sendiri, katanya.

Sebelumnya, Para ilmuwan Prancis sedang bersiap meluncurkan uji coba manusia untuk menguji hipotesis mereka bahwa nikotin dapat membantu tubuh memerangi infeksi Covid-19.

Uji coba ini akan melibatkan kelompok petugas kesehatan dan pasien yang menggunakan patch (lembaran) nikotin dan kelompok lain yang menggunakan patch plasebo. Kemudian mereka akan diuji untuk melihat perbedaan dalam cara tubuh mereka merespons virus.

Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari sebuah penelitian data kesehatan masyarakat Prancis, yang diterbitkan bulan lalu, yang tampaknya menunjukkan bahwa perokok memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk terkena Covid-19 dibandingkan bukan perokok pada usia dan jenis kelamin yang sama.

Para ilmuwan berhipotesis dalam penelitian mereka bahwa nikotin, yang terkandung dalam rokok, dapat mempengaruhi kemampuan molekul virus corona melekat pada reseptor di dalam tubuh.

"Anda memiliki virus yang tiba di reseptor, dan nikotin menghalangi itu, dan mereka berpisah," kata Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus ilmu syaraf di institut Pasteur Prancis, menggambarkan proses dari hipotetis itu.

Dia ikut menulis penelitian dengan Zahir Amoura, seorang profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere Paris, dan mereka berdua melakukan uji coba itu. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik