Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Presiden Filipina Perpanjang Masa Lockdown Manila

Haufan Hasyim Salengke
24/4/2020 14:53
Presiden Filipina Perpanjang Masa Lockdown Manila
Warga Manila berbelanja di pasar selama masa lockdown akibat pandemi covid-19.(AFP/Maria Tan)

PRESIDEN Filipina, Rodrigo Duterte, memperpanjang masa lockdown di Ibu Kota Negara, Manila, hingga 15 Mei.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presiden, Harry Roque, pada Jumat (24/4) waktu setempat. Membentang hingga delapan minggu, keputusan itu menjadi salah satu karantina komunitas paling ketat di dunia untuk membendung penyebaran covid-19.

Langkah serupa juga akan diperluas ke daerah lain yang memiliki risiko penyebaran besar. Wilayah berisiko akan melihat dimulainya kembali sebagian pekerjaan, transportasi dan perdagangan.

Baca juga: Hadapi Pandemi, Filipina Tingkatkan Test Virus Korona

Sebelumnya, Duterte membuat sayembara berhadiah 50 juta peso atau setara Rp 15 miliar kepada setiap warga Filipina, yang dapat membuat vaksin covid-19.

"Kita semua berisiko, tetapi jangan meningkatkan peluang untuk terjangkit," ujarnya memperingatkan.

Manila merupakan kota dengan populasi padat dengan 13 juta jiwa. Sekitar jutaan orang tinggal di permukiman informal. Wilayah itu berkontribusi lebih dari dua pertiga dari kasus covid-19 di Filipina dengan total 6.981 orang. Kasus kematian akibat covid-19 di negara itu mencapai 462 orang.

Baca juga: Duterte Perintahkan Turis Tinggalkan Filipina Utara

Setelah Tiongkok dan Italia, Filipina menjadi negara ketiga yang memerintahkan lockdown ketat dan karantina rumah. Sekalipun angka kasus positif  dan tingkat kematian lebih rendah dari negara yang mengambil tindakan serupa.

Dengan 72.000 tes covid-19 yang dilakukan pekan lalu, pemerintah memperkirakan telah berhasil melacak seperempat dari kasus infeksi yang diproyeksikan. Kementerian Kesehatan menyatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah kurva infeksi telah merata.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya