Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEBUAH studi menelaah 2.600 pasien covid-19 di New York City, mendapati tingkat kematian sangat tinggi 88% disebabkan pasien yang ditempatkan pada perangkat ventilator.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menyebutkan para peneliti telah melakukan kerjanya pada awal hingga pertengahan April di rumah sakit New York City dan Long Island bagian dari Northwell Health.
Secara keseluruhan, para peneliti melaporkan, 553 pasien meninggal atau 21%. Tetapi di antara 12% pasien yang sangat sakit yang membutuhkan ventilator untuk bernafas, angka kematian meningkat menjadi 88%.
Angka itu sangat mengerikan bagi pasien yang berusia di atas 65 tahun yang ditempatkan pada fasilitas mesin itu, yaitu hanya 3% pasien yang selamat dan menurut hasil studi pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada perempuan.
"Temuan tingkat kematian yang tinggi di antara pasien yang menggunakan ventilator mirip dengan laporan rangkaian kasus yang lebih kecil dari pasien yang sakit kritis di AS," kata penulis dalam Journal itu.
Dengan belum adanya obat yang terbukti, ventilator adalah salah satu pilihan yang diambil di ICU dan dokter perawatan kritis dalam menangani kasus pneumonia covid-19 yang parah.
Disisi lain, sebagian besar dokter mempertanyakan penggunaan ventilator karena banyaknya pasien yang meninggal.
Sementara itu, peneliti Northwell Health yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan mereka menyadari perdebatan tentang kapan harus menggunakan ventilator mekanis pada pasien covid-19. Tetapi ia menekankan sifat telaah dari penelitian itu tidak memungkinkan untuk menarik kesimpulan tentang cara terbaik untuk menggunakan ventilator pada pasien covid-19.
"Kami hanya melaporkan pengamatan dalam laporan ini. Jadi kita tidak bisa mengatakan jika ventilator mekanis tidak diberikan pada pasien-pasien tersebut akan ada tingkat kelangsungan hidup yang berbeda," kata Karina Davidson, wakil presiden senior untuk penelitian di Northwell Health. (NST/OL-2)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Drager Indonesia, sebagai pelopor di bidang teknologi keselamatan dan medis, hari ini meluncurkan inovasi terbarunya, Savina 300 ID yaitu ventilator buatan Indonesia.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
UNDP Indonesia dan Croda Foundation telah menjadi mitra Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan akses perawatan dan pelayanan kesehatan.
Pembalap berusia 26 tahun itu absen di GP Italia, akhir pekan lalu, setelah didiagnosa menderita appendicitis pada Sabtu (10/9) pagi.
Yayasan Temasek Singapura memberikan bantuan berupa 697 unit ventilator Yuwell YH-830 Bi-Level PAP dan 1 juta masker KN95 kepada TNI dan Polri guna membantu penanganan Covid-19 di Tanah Air.
dr Aino Nindya Auerkari Sp.An menjelaskan tenaga kesehatan pasti akan berusaha sebaik mungkin agar pasien tetap nyaman selama menggunakan ventilator.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved