Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Kamis virus corona dapat menjadi alasan bagi beberapa negara untuk melakukan tindakan represif demi akal-akalan yang tak berkaitan dengan pandemi.
Guterres memperingatkan bahwa wabah itu berisiko menjadi krisis hak asai manusia. Dia menyiarkan laporan PBB yang menyoroti bagaimana hak-hak asasi manusia mestinya menuntun tanggapan dan pemulihan bagi krisis kesehatan, sosial dan ekonomi yang melanda dunia. Dia menambahkan bahwa karena virus itu tak pandang bulu, dampaknya pun demikian.
"Kita lihat dampaknya yang luar biasa pada beberapa komunitas tertentu, meningkatnya ujaran kebencian, kelompok-kelompok rentan yang jadi sasaran dan risiko tanggapan keamanan yang opresif yang merongrong penanganan kesehatan," kata Guterres.
Laporan PBB itu menyebutkan para migran, pengungsi dan mereka yang tersingkirkan dari kampung halaman merupakan yang paling rentan. Lebih dari 131 negara menutup perbatasan mereka, hanya 30 negara yang membolehkan masuk para pencari suaka.
"Dalam konteks bangkitnya nasionalisme kesukuan, populisme, otoritarianisme dan pukulan balik melawan hak asasi manusia di beberapa negara, krisis ini dapat memberikan alasan untuk melakukan langkah-langkah represif demi tujuan yang tak terkait dengan pandemi. Ini tak bisa diterima," katanya.
Baca juga: Rossi Sebut Pedrosa dan Lorenzo Masih Layak Membalap
Guterres mengimbau pemerintah untuk transparan, tanggap dan bertanggung jawab dan menekankan bahwa ruang warga sipil dan kemerdekaan pers itu penting. "Tanggapan terbaik adalah yang menjawab secara proposional ancaman langsung seraya melindungi hak asasi manusia dan aturan hukum," ujarnya.
Dengan penutupan bisnis dan ratusan juta orang diminta tinggal di rumah untuk menghindari menyebarkan virus, Dana Moneter Internasional meramalkan dunia akan mengalami kemerosotan paling tajam sejak Depresi Besar 1930-an.
Laporan PBB itu menyebutkan pandemi itu sedang melahirkan kesulitan lebih jauh sehingga "Jika tak diredakan, akan menimbulkan ketegangan dan dapat menimbulkan kerusuhan warga masyarakat," ujarnya seraya menambahkan bahwa kerusuhan itu kemudian dapat memicu tanggapan keamanan yang bermuatan kekerasan.
"Bersama-sama kita lakukan, jangan pernah kita lupa: Ancamannya
adalah virus, bukan manusia," kata Guterres.(OL-4)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved