Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

WHO: Negara Lain Akan Revisi Angka Kematian seperti Tiongkok

Nur Aivanni
18/4/2020 12:51
WHO: Negara Lain Akan Revisi Angka Kematian seperti Tiongkok
Petugas medis membawa pasien terpapar virus misterius menuju RS Jinyintan, Kota Wuhan, Tiongkok, Sabtu (18/1/2020)(AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (17/4) mengatakan bahwa banyak negara yang akan mengikuti Tiongkok dalam merevisi jumlah kematian di negara mereka setelah mereka mulai mengendalikan krisis virus korona baru atau Covid-19.

Wuhan, tempat awal mula munculnya wabah virus korona, mengaku salah menghitung jumlah kematian akibat virus itu dan tiba-tiba menaikkan jumlahnya hingga 50% menyusul meningkatnya keraguan dunia tentang transparansi Tiongkok atas wabah tersebut.

Baca juga: Ada Covid-19, PKS Imbau Umat Muslim Ibadah di Rumah saat Ramadan

Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (18/4), WHO mengatakan Wuhan telah kewalahan oleh virus yang muncul di kota itu pada Desember 2019 dan pihak berwenang telah terlalu sibuk untuk memastikan setiap kematian dan infeksi dicatat dengan benar.

Pihak berwenang di Wuhan awalnya mencoba untuk menutupi wabah dan ada pertanyaan tentang catatan infeksi pemerintah ketika berulang kali mengubah kriteria penghitungan pada puncak krisis.

"Ini adalah sesuatu yang merupakan tantangan dalam wabah yang sedang berlangsung: untuk mengidentifikasi semua kasus Anda dan semua kematian Anda," kata pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO Maria van Kerkhove, dalam konferensi pers virtual di Jenewa.

"Saya memprediksi bahwa banyak negara akan berada dalam situasi yang sama di mana mereka harus kembali dan meninjau catatan dan melihat: apakah kita menangkap mereka semua?" katanya.

Dia mengatakan pihak berwenang Wuhan sekarang telah meninjau kembali basis data mereka dan memeriksa ulang perbedaannya.

Wuhan menambahkan 1.290 kematian akibat Covid-19 sehingga total menjadi 3.869 dan menambahkan 325 kasus lagi sehingga jumlah infeksi menjadi 50.333.

Van Kerkhove mengatakan bahwa karena sistem perawatan kesehatan Wuhan kewalahan, beberapa pasien meninggal di rumah, yang lainnya di fasilitas darurat dan staf medis fokus pada perawatan pasien sehingga tidak mengerjakan pencatatan tepat waktu.

Baca juga: Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi

"Semua negara akan menghadapi ini," kata direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO Michael Ryan. Tetapi, dia meminta negara-negara untuk memberikan data yang akurat sedini mungkin.

Lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi Covid-19 di dunia, sementara, menurut penghitungan Johns Hopkins University, lebih dari 150.000 orang telah kehilangan nyawa mereka. (SCMP/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya