Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (17/4) mengatakan bahwa banyak negara yang akan mengikuti Tiongkok dalam merevisi jumlah kematian di negara mereka setelah mereka mulai mengendalikan krisis virus korona baru atau Covid-19.
Wuhan, tempat awal mula munculnya wabah virus korona, mengaku salah menghitung jumlah kematian akibat virus itu dan tiba-tiba menaikkan jumlahnya hingga 50% menyusul meningkatnya keraguan dunia tentang transparansi Tiongkok atas wabah tersebut.
Baca juga: Ada Covid-19, PKS Imbau Umat Muslim Ibadah di Rumah saat Ramadan
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (18/4), WHO mengatakan Wuhan telah kewalahan oleh virus yang muncul di kota itu pada Desember 2019 dan pihak berwenang telah terlalu sibuk untuk memastikan setiap kematian dan infeksi dicatat dengan benar.
Pihak berwenang di Wuhan awalnya mencoba untuk menutupi wabah dan ada pertanyaan tentang catatan infeksi pemerintah ketika berulang kali mengubah kriteria penghitungan pada puncak krisis.
"Ini adalah sesuatu yang merupakan tantangan dalam wabah yang sedang berlangsung: untuk mengidentifikasi semua kasus Anda dan semua kematian Anda," kata pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO Maria van Kerkhove, dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
"Saya memprediksi bahwa banyak negara akan berada dalam situasi yang sama di mana mereka harus kembali dan meninjau catatan dan melihat: apakah kita menangkap mereka semua?" katanya.
Dia mengatakan pihak berwenang Wuhan sekarang telah meninjau kembali basis data mereka dan memeriksa ulang perbedaannya.
Wuhan menambahkan 1.290 kematian akibat Covid-19 sehingga total menjadi 3.869 dan menambahkan 325 kasus lagi sehingga jumlah infeksi menjadi 50.333.
Van Kerkhove mengatakan bahwa karena sistem perawatan kesehatan Wuhan kewalahan, beberapa pasien meninggal di rumah, yang lainnya di fasilitas darurat dan staf medis fokus pada perawatan pasien sehingga tidak mengerjakan pencatatan tepat waktu.
Baca juga: Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi
"Semua negara akan menghadapi ini," kata direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO Michael Ryan. Tetapi, dia meminta negara-negara untuk memberikan data yang akurat sedini mungkin.
Lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi Covid-19 di dunia, sementara, menurut penghitungan Johns Hopkins University, lebih dari 150.000 orang telah kehilangan nyawa mereka. (SCMP/OL-6)
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Asap rokok aktif maupun pasif terbukti memicu penyakit serius, baik bagi perokok maupun orang di sekitarnya.
Pelajari arti 'who' & kata tanya lain (what, where, when, why, how) dalam Bahasa Inggris. Mudah dipahami, cocok untuk pemula!
ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini menyatakan bahwa Timor Leste bebas malaria. Hal ini lantas menjadi tonggak sejarah kesehatan publik yang luar biasa bagi negara tersebut.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Campak lebih menular empat hingga lima kali lipat dibanding covid-19. Karenanya, cakupan imunisasi harus amat tinggi supada ada herd imunity.
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved